Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pascagempa Cianjur, Minimnya Penerangan Hambat Evakuasi Warga

Pascagempa Cianjur, Minimnya Penerangan Hambat Evakuasi Warga Kredit Foto: Humas Wapres
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, minimnya penerangan mengakibatkan sulitnya melakukan pertolongan kepada para korban. Sebelumnya dilaporkan, gempa bumi 5,6 magnitudo mengguncang CIanjur dan sekitarnya Senin (22/11/2022) sore yang mengakibatkan 162 korban jiwa, 370 korban luka-luka, dan banyak masyarakat yang harus mengungsi karena gempa susulan masih sampai pada pagi tadi.

"Kebetulan tidak semua daerah Cianjur terdampak. Kemudian, listrik baru menyala 20 persen dan saya sudah minta PLN dipercepat karena malam gelap, susah melakukan pertolongan kalau tidak ada listrik," ucap Ridwan Kamil melalui panggilan video call bersama Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin, Selasa (22/11/2022).

Baca Juga: Media Asing Soroti Gempa Bumi Dahsyat di Cianjur yang Tewaskan Ratusan Orang

Wapres pun menanyakan kerusakan infrastruktur akibat gempa kemarin. Ridwan Kamil pun menjelaskan, mayoritas kerusakan terjadi pada bangunan warga dan jalan. "Mayoritas jalan yang rusak kemudian paling banyak bangunan warga, total ada 2.300-an yang rusak, mungkin Wapres bisa bantu arahan ke PUPR pak kalau 2.000-an biasanya Rp50 jutaan sudah bisa total Rp100 miliar sendiri pak," ujarnya.

Wapres mengatakan telah menginstruksikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan penanganan secara aktif dan cepat terhadap para korban dan permasakahan akses dan infrastruktur.

"Iya nanti BNPB yang menangani yang berat dan ringan ada pembagian. Biasanya begitu, nanti saya minta BNPB, saya kira saya harapkan lakukan langkah cepat terutama kepada korban luka-luka di daerah yang belum masih ada infrastruktur," jelas Wapres.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: