Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisa Balik Modal Lebih Cepat, Begini Rekomendasi Mandiri Sekuritas untuk Saham GOTO

Bisa Balik Modal Lebih Cepat, Begini Rekomendasi Mandiri Sekuritas untuk Saham GOTO Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Riset Mandiri Sekuritas menyimpulkan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berada di jalur cepat menuju titik impas (breakeven) sebelum akhirnya berlanjut pada profitabilitas. Hal ini melihat hasil Laporan Keuangan kuartal ketiga 2022 dari perusahaan ekosistem digital terbesar di Indonesia tersebut.

”Arah GOTO menuju profitabilitas bergerak lebih cepat dari ekspektasi dengan menyempitnya angka kerugian di 3Q22 (kuartal ketiga 2022) dan raihan GTV (Gross Transaction Value) yang mengejutkan meskipun ada tantangan pemotongan insentif dan hambatan makro,” tulis riset yang disusun analis Mandiri Sekuritas Adrian Joezer dan Ryan Aristo, dirilis 22 November 2022.

Baca Juga: Kejar Pertumbuhan GOTO PHK 1.300 Karyawan: Kami harus Ambil Keputusan Sulit

Pada triwulan ketiga tahun ini, rugi bersih GOTO memang berkurang 7% menjadi Rp5,19 triliun dibandingkan Rp7,17 triliun pada triwulan kedua 2022. Pada saat yang sama pendapatan bersih Pendapatan bersih perseroan melesat 140,1% menjadi Rp4,56 triliun pada triwulan ketiga dibandingkan Rp1,9 triliun pada kuartal kedua 2022. 

Begitu juga dengan GTV GOTO yang tercatat naik 6,9% menjadi Rp160,94 triliun dalam tiga bulan periode kuartal ketiga ini dibandingkan Rp150,53 triliun pada triwulan kedua 2022. 

Secara year to date, periode Januari-September 2022 GTV GOTO bertambah 38,9% menjadi Rp 451,47 triliun. Dengan begitu maka GOTO secara konsisten dalam tiga triwulan tahun 2022 ini mencatatkan pertumbuhan GTV secara berturut-turut yang membuat Pendapatan Kotornya juga terus tumbuh pada saat yang sama.

Situasi tersebut yang semakin menguatkan Mandiri Sekuritas menilai GOTO lebih cepat mencapai titik impas yang kemungkinan terjadi pada pertengahan tahun 2023. ”Kami mempertahankan peringkat kami di Beli (BUY untuk saham GOTO)” catat riset ini.

GOTO mendapatkan rekomendasi BELI (BUY) oleh Mandiri Sekuritas dengan target harga (Target Price/TP) saham Rp415 per saham. ”Pemberat laju saham GOTO sejak IPO sampai November ini adalah salah satunya seiring dengan pengetatan moneter global. Namun menurut kami hasil kinerja kuartal ketiga 2022 telah sangat menunjukkan eksekusi GOTO untuk mencapai garis waktu profitabilitas yang lebih cepat,” tegasnya.

Baca Juga: Tingginya Minat Belanja Masyarakat di Ekosistem GOTO Tingkatkan Pendapatan Mitra Driver Gojek

Riset ini juga melihat upaya efisiensi yang dilakukan GOTO. Berdasarkan proforma triwulan ketiga 2022, GOTO telah mengidentifikasi sebesar 14% potensi penghematan fixed-cash-opex. Penghematan yang teridentifikasi mencakup Rp775 miliar dari tabungan terkait kepegawaian dan Rp271 miliar dari tabungan non-kepegawaian.

Terpisah, laporan Bloomberg menyampaikan hal senada. GoTo Group berhasil menekan kerugian pada kuartal ketiga 2022 dibantu oleh efisiensi yang terjadi di segmen ride-hailing dan e-Commerce.

”Pendapatan bersih, yang menghapuskan insentif untuk mitra pengemudi dan merchant serta promosi untuk pengguna, meningkat tiga kali lipat menjadi Rp4,6 triliun. Sinyal bahwa permintaan akan layanan online terus meningkat di negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini meskipun terjadi percepatan inflasi,” ungkap laporan yang disusun oleh Olivia Pooh dan Yoolim Lee.

Melalui kinerjanya yang semakin positif pada kuartal ketiga tahun ini, menurutnya, GoTo berusaha meyakinkan investor tentang potensi keuntungannya setelah harga sahamnya turun sekitar 38% sejak pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). ”Sepanjang tahun 2022, perseroan memprediksi pendapatan kotor Rp22,6 triliun hingga Rp23 triliun dan nilai transaksi bruto Rp 613 triliun hingga Rp 619 triliun,” ungkapnya.

Seperti perusahaan teknologi lainnya di seluruh dunia, GoTo memang sedang menghadapi tantangan yang sama. Antara lain dampak persaingan yang semakin ketat, perlambatan ekonomi, dan fokus investor yang meningkat pada profitabilitas. 

Sea Ltd yang merupakan induk Shopee bahkan telah melakukan PHK kepada sekitar 7.000 karyawan dalam kurun waktu enam bulan terakhir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: