Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cianjur Darurat Bencana, Tim SAR Gabungan Fokus Cari Korban Tertimbun Reruntuhan Gempa

Cianjur Darurat Bencana, Tim SAR Gabungan Fokus Cari Korban Tertimbun Reruntuhan Gempa Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Cianjur -

Bupati Cianjur Herman Suherman mengeluarkan keputusan pemberlakuan tanggap darurat bencana alam gempa bumi.

Surat pernyataan tanggap darurat bernomor 360/8717/BPBD/2022 dan berlaku sejak gempa terjadi Senin 21 November 2022 hinggga jangka waktu 30 hari dari sekarang, berlaku di Kabupaten Cianjur. 

Keputusan itu diambil PP Nomor 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, Status Tanggap Darurat Bencana ditetapkan oleh Bupati. 

Baca Juga: Gunung Gede Pangrango Dikabarkan Erupsi Dampak Gempa Cianjur, Ini Fakta Sebenarnya!

Kemudian, penetapan status tanggap darurat bencana didasarkan informasi BMKG tanggal 21 November 2022 pukul 13.21.10 WIB. 

Gempa bumi berkekuatan 5,6 SR dengan pusat gempa berada di 10 km Barat Daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Lintang: 6.84 LS Bujur: 107.05 BT Kedalaman 10 km, Lokasi: 10 km Barat Daya Kabupaten Cianjur, 15 km Timur Laut Kota Sukabumi, 39 km Tenggara Kota Bogor, 63 km Barat Laut Bandung, 78 km Tenggara Jakarta dan tidak berpotensi Tsunami. 

"Melihat kepada hal-hal tersebut di atas dengan ini menyatakan jika status tanggap darurat ini berlaku di Kabupaten Cianjur. Berlaku selama 30 (tiga puluh) hari, sejak tanggal 21 November sampai dengan 20 Desember 2022," ujar Herman Suherman kepada wartawan di Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11/2022).

Namun jika diperlukan, maka status tanggap darurat dapat diperpanjang sesuai situasi dan kondisi di lapangan. 

Sementara itu, usai menghadiri pemakaman bocah korban gempa, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengikuti rapat koordinasi penanganan gempa bumi Cianjur yang dipimpin Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Pendopo Cianjur.

Rakor juga dihadiri kepala BNPB, Kepala Basarnas, Kepala BMKG, Bupati Cianjur, dan pihak terkait lainnya.

Menko PMK, dalam keterangan persnya mengatakan, di masa tanggap darurat pencarian terhadap korban yang diduga masih ada yang tertimbun bangunan akan dipercepat.

Baca Juga: Media Asing Soroti Gempa Cianjur: Banyak Anak Sekolah Meninggal di Antara 252 Korban Jiwa

"Mengenai masa darurat itu akan ditangani secepat mungkin karena semakin cepat, semakin baik, sehingga memperpendek penderitaan para korban," ujarnya.

Kemudian untuk bantuan dana kebencanaan, telah disepakati Pemda Provinsi Jabar memberikan bantuan sebesar Rp20 miliar dan Pemkab Cianjur Rp5 miliar, sedangkan bantuan dana dari BNPB sebesar Rp1,5 miliar.

Muhadjir menuturkan, dalam rakor tersebut juga disepakati bahwa penanganan bencana ditangani secara pararel.

"Yaitu penanganan tanggap bencana yang mengutamakan pada korban, baik korban hidup, korban meninggal, maupun korban luka-luka, baik ringan maupun berat," jelasnya.

Pada saat yang bersamaan, kata Muhadjir, akan dilakukan pendataan untuk menyiapkan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi baik yang mengalami kerusakan ringan, berat, maupun fatal. Setelah itu pemerintah akan membangun kembali rumah warga yang rusak.

"Nanti begitu selesai tahap tanggap darurat kita langsung bisa masuk ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi," ucapnya.

Baca Juga: Kapolri Tinjau Lokasi Gempa Bumi Cianjur, Pastikan Warga dapat Bantuan Maksimal

Sementara terkait jalan yang tak bisa dilewati karena terimbun material longsor, pemerintah menargetkan hari ini juga akan diselesaikan agar lalu lintas kembali normal.

"Dari Pak Kapolda sudah janji untuk jalan nasional itu tiga setengah jam mulai dari jam sekarang termasuk jalur kabupaten nanti kita usahakan juga ditangani secara simultan," ujarnya.

Kemudian untuk jembatan yang putus, untuk sementara akan dibangun jembatan darurat oleh Kementerian PUPR. Adapun yang menjadi prioritas penanganan adalah membongkar atau menggali timbunan-timbunan yang kemungkinan ada korban.

"Tadi dari Pak Basarnas sudah menyanggupi hari ini nanti timbunan-timbunan yang diduga kuat ada korban, terutama korban hidup, itu akan diselesaikan hari ini," kata Muhadjir.

Usai Rakor, Menko PMK, Gubernur Jabar dan pihak terkait lainnya langsung meninjau proses evakuasi korban di Kecamatan Cugenang yang merupakan wilayah terparah terdampak gempa bumi.

Hingga pukul 13.00 WIB Tim SAR Gabungan masih terus mengupayakan pertolongan dan evakuasi terhadap warga terdampak gempa bumi di wilayah Kab Cianjur khususnya di Kecamatan Cugenang. 

"Sejak senin malam tadi hingga sekitar 05.15 WIB tim SAR Gabungan telah melakukan evakuasi di Desa Cijedil dan Desa Gasol sebanyak 10 korban, 8 di antaranya meninggal dunia dan 2 lainnya dievakuasi dalam keadaan selamat," kata Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril.

Baca Juga: Gempa Cianjur, Uni Emirat Arab hingga Turki Turut Berbelasungkawa

Adapun, hasil evakuasi sejak pukul 07.20 WIB hingga pukul 10.44 WIB, Selasa (22/11) Tim SAR Gabungan telah mengevakuasi 14 korban dalam keadaan meninggal dunia, korban ditemukan Tim SAR Gabungan di lokasi yang berbeda seperti Warung Sate Shinta, Dusun Gintung, Desa Banjot, Desa Gasol dan Pondok Pesantren. 

Sementara itu, kondisi terkini hingga informasi diturunkan, pergerakan tanah di lokasi masih labil, gempa susulan masih dikhawatirkan akan terjadi kembali.

"Hingga saat ini Tim SAR Gabungan terus berupaya melakukan evakuasi warga yang masih terjebak di reruntuhan karna informasi yang didapatkan masih banyak warga yang butuh evakuasi dan masih terjebak di reruntuhan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: