Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Media Asing Soroti Gempa Cianjur: Banyak Anak Sekolah Meninggal di Antara 252 Korban Jiwa

Media Asing Soroti Gempa Cianjur: Banyak Anak Sekolah Meninggal di Antara 252 Korban Jiwa Kredit Foto: Reuters/Ajeng Dinar Ulfiana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Korban meninggal dalam bencana gempa bumi di Indonesia mayoritas adalah anak-anak. Bangunan ambruk yang menyebabkan korban terperangkap di reruntuhan menjadi penyebab paling banyak.

Ratusan orang terluka dalam gempa yang terjadi hari Senin (21/11/2022). Para pejabat setempat memperingatkan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat.

Baca Juga: Survei Geologi Amerika Kuak Fenomena Gempa Cianjur, Ada Tabrakan Lempeng Raksasa

Gempa dangkal berkekuatan 5,6 melanda pegunungan di provinsi terpadat di Jawa Barat, menyebabkan kerusakan signifikan di kota Cianjur dan mengubur setidaknya satu desa di bawah tanah longsor.

Tanah longsor dan medan yang berat menghambat upaya penyelamatan, kata Henri Alfiandi, Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas).

"Tantangannya adalah daerah yang terkena dampak tersebar ... Selain itu, jalan di desa-desa ini rusak," kata Alfiandi dalam konferensi pers, menambahkan bahwa lebih dari 13.000 orang telah dievakuasi.

"Kebanyakan korban adalah anak-anak, karena pada pukul 13.00 mereka masih sekolah," ujarnya merujuk pada waktu gempa terjadi.

Presiden Joko Widodo melakukan perjalanan ke Cianjur pada hari Selasa untuk mendorong penyelamat.

"Instruksi saya prioritaskan evakuasi korban yang masih tertimbun reruntuhan," kata Presiden.

Sementara gempa bumi kuat berkekuatan 6 atau 7 relatif umum terjadi di Indonesia, seringkali lepas pantai di mana garis patahan berada, gempa hari Senin dengan kekuatan lebih rendah memiliki konsekuensi mematikan karena jika terjadi di darat pada kedalaman yang relatif dangkal.

Para pejabat mengatakan banyak dari korban tewas tewas ketika bangunan yang dibangun dengan buruk runtuh dengan presiden menyerukan upaya rekonstruksi untuk memasukkan perumahan tahan gempa.

Para penyintas berkumpul semalaman di halaman parkir RS Cianjur. Beberapa yang terluka dirawat di tenda, yang lain dipasang infus di trotoar saat pekerja medis menjahit pasien di bawah cahaya obor.

"Semuanya runtuh di bawah saya dan saya hancur di bawah anak ini," kata Cucu, seorang warga berusia 48 tahun, kepada Reuters.

“Dua anak saya selamat, saya gali ... Dua lagi saya bawa ke sini, dan satu masih hilang,” katanya sambil menangis.

“Banyak mayat bergelimpangan di halaman rumah sakit, ramai sekali,” kata kerabatnya, Hesti.

Cuplikan dari Kompas TV menunjukkan orang-orang memegang papan karton meminta makanan dan tempat tinggal, dengan perbekalan darurat yang tampaknya belum sampai kepada mereka.

Ratusan petugas polisi dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan, Dedi Prasetyo, juru bicara kepolisian nasional mengatakan kepada kantor berita negara Antara.

"Tugas utama personel hari ini adalah fokus mengevakuasi korban," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: