Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Habiskan Rp8,4 Triliun Belanja di UMKM

PLN Habiskan Rp8,4 Triliun Belanja di UMKM PLN | Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN (Persero) melaporkan total belanjanya untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) hingga 20 November 2022 mencapai Rp 8,4 triliun. Hal itu sebagai bentuk kontribusi BUMN tersebut membantu pemerataan ekonomi nasional dengan memberdayakan UMKM dalam rantai pasok perusahaan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan setidaknya 5% belanja modal PLN terserap pada UMKM secara langsung dan tidak langsung. Ada 4.356 UMKM dari berbagai sektor di bawah pabrikan yang terlibat dan berkontribusi dalam rantai pasok PLN.

“Anggaran belanja kami terserap untuk pengusaha skala kecil, dan alhamdulillah kontribusinya hampir mencapai 5%,” Kata dia ,kemarin. Sebagai dukungan terhadap industri nasional, belanja dalam negeri PLN mencapai Rp201 triliun hingga 20 November 2022 dari total belanja sebesar Rp 288,4 triliun.

Tingkat TKDN terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2019 TKDN mencapai 36,8% atau sebesar Rp 34,1 triliun, di 2020 sebesar 40,1% atau sebanyak Rp 18,9 triliun dan 2021 mencapai 48,8% atau Rp 38,9 triliun.

Darmawan menjelaskan, kontribusi belanja modal PLN digunakan untuk belanja produk dalam negeri sebesar 84% yang melibatkan kurang lebih 9.000 vendor.

“Kami berkomitmen untuk terus mengoptimalkan keterlibatan perusahaan nasional (jasa kontraktor dan manufaktur) pada proyek pembangkit dan teknologi baru. Kami juga mendorong industri dalam negeri bisa berkolaborasi dengan teknologi luar negeri,” tutur Darmawan.

Darmawan mengakui implementasi pemenuhan TKDN tidak mudah. Sejumlah tantangan dalam implementasi TKDN, kata Darmawan diantaranya peningkatan kapasitas industri nasional, harmonisasi regulasi TKDN, mekanisme yang jelas secara Good Corporate Governance (GCG), dan lainnya.

"Kami sudah menyusun roadmap, kami menargetkan TKDN bisa mencapai 50 persen pada 2024 mendatang. Harapannya UMKM dapat memaksimalkan peran dalam rantai pasok internal pabrikan, sehingga kolaborasi ini akan memperkuat perekonomian Indonesia," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: