Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Karena Hal Ini, Koalisi Indonesia Bersatu Bisa Gagal Deklarasikan Capres dan Cawapres!

Karena Hal Ini, Koalisi Indonesia Bersatu Bisa Gagal Deklarasikan Capres dan Cawapres! Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Manuver partai dan aktor politik terus berlangsung menjelang Pemilu 2024. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berpotensi gagal mendeklarasikan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) jika terlalu lama memberikan kepastian kepada publik. 

Apalagi, PPP dan PAN sudah mulai berada pada posisi sulit karena kader-kadernya mendorong partai agar mendukung capres atau cawapres dari luar KIB. 

Analis politik, Arifki Chaniago melihat narasi yang dibangun KIB sejak awal cukup menarik. Sayangnya, KIB terlalu bermain dengan narasi kelembagaan. Sehingga haruss rela kehilangan percakapan di ruang publik ketika Nasdem sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres. Kemudian Prabowo Subianto yang hampir menemukan kesepakatan dengan Muhaimin Iskandar.

“KIB itu pada awalnya telah menjalankan narasi politik pada jalur yang benar. Tetapi, langkah politik yang menunda deklarasi capres dan cawapres menyebabkan KIB kehilangan momentum," kata  Direktur Eksekutif Aljabar Strategic ini melalui keterangan tertulis, Rabu (23/11/2022).

Baca Juga: NasDem Pilih Anies Baswedan, Rocky Gerung Kasih Masukan Isi Pidato Perpisahan Surya Paloh ke Jokowi: Langsung Anies Jadi Presiden!

Parpol perlu menyadari politik personal itu masih kuat. Sehingga, menurut Arifki, suara publik cenderung dominan dari narasi kelembagaan partai politik. 

Ia mencontohkan PAN dan PPP yang saat ini harus bertarung dengan keinginan pemilihnya. 

"PAN harus mengakui bahwa pemilihnya juga ikut terbelah dengan kuatnya figur personal diluar partai seperti Anies dan Ganjar dalam bursa pilpres 2024," terangnya.

Selain itu, PAN juga mendorong tokoh-tokoh lain di luar partai seperti Erick Tohir dan Ridwan Kamil sebagai figur yang ingin diidentikkan dengan PAN.

Dalam konteks yang sama, kata Arifki, PPP harus berlawanan dengan basisnya yang sudah terang-terangan mendukung Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. 

Baca Juga: Ruhut Berulah Lagi Bawa-bawa Muhammadiyah untuk Serang Anies Baswedan, Refly Harun Minta Jangan Diambil Pusing: Mau Percaya Dia atau Anies?

Ia mengingatkan PAN dan PPP adalah syarat dari deklarasi KIB jika masih ingin berperan di Pilpres 2024. Sebab, Golkar belum cukup memenuhi ambang batas pencalonan presiden.

"KIB mungkin saja akan bisa mendeklarasikan capres dan cawapres, tetapi kita harus akui ini sulit untuk mendorong kader-kader partai anggota koalisi. Jika pilihannya orang luar, KIB harus lebih cepat umumkan ke publik bahwa KIB untuk tokoh di luar partai agar ada harapan koalisi ini membawa narasi berbeda di tahun 2024, “ pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: