Ahok Sindir Anies Baswedan Pintar Ngomong, Langsung Dibalas Jusuf Kalla: Pilih yang Pintar Bicara atau Pintar Marah?
Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diketahui pernah mengungkapkan curahan hatinya atas serangkaian peristiwa dan perjalanan hidup yang ia lalui, termasuk ketika kalah dalam Pilgub DKI 2017 lalu.
Masih kata Ahok, ia mengatakan turun jabatan tidak mungkin akan berlaku oleh 'si pinter ngomong'. Diduga sindiran Ahok tersebut ditujukan kepada Anies Baswedan.
"Kita tidak berbicara politik, tapi lima tahun lalu Tuhan izinkan kasih ke orang pinter ngomong itu kerja," ucap Ahok disambut gelak tawa penonton di acara reuni relawan Hip Hip Hura.
Baca Juga: NasDem Tepis Isu Soal Dua Kader Senior yang Dikabarkan Keluar Setelah Pilih Anies Baswedan
Pernyataan Ahok ini pun langsung dibalas oleh eks Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ia bahkan menduga hal ini pula yang membuat Anies Baswedan bisa meraih banyak simpati publik.
"Kalau boleh mengatakan, kenapa Anies ini (disenangi publik) karena cara dia berbicara," tutur JK.
Wapres yang pernah mendampingi SBY sekaligus Presiden Joko Widodo itu tak menampik kemampuan berbicara serta mencitrakan diri dengan baik sangat penting dalam dunia politik.
"Walaupun dikatakan oleh Ahok, 'Wah karena pintar bicara, pintar ngomong'. Ya (lebih) mana suka, yang pintar bicara atau pintar marah? Ahok kan marah," pungkas JK.
Jusuf Kalla sendiri diketahui punya kedekatan yang cukup baik dengan Anies Baswedan. JK disebut-sebut sebagai bapak asuh Anies yang banyak membimbing karir politik sang mantan Gubernur DKI Jakarta.
Akademisi Rocky Gerung kemudian mempertanyakan apakah JK juga akan menjadi king maker Anies di Pilpres 2024 atau tidak.
"Ada kecurigaan Jusuf Kalla akan jadi king maker buat Anies. Orang baca bahasa tubuh Pak JK, apakah Pak JK apa akan mengasuh Anies atau akan memanfaatkan suara Golkar?" kata Rocky, Kamis (24/11/2022).
"Gampangannya Airlangga apa Anies? Karena Pak JK punya resources ekonomi dan politik yang besar," sambungnya.
Rupanya JK mengaku memiliki preferensi tersendiri terkait sosok capres yang akan didukungnya dua tahun mendatang.
"Sebagai pribadi saya punya prinsip. Saya memiliki kriteria, saya punya obyektivitas," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty