PT Espay Debit Indonesia Koe (DANA) merupakan perusahaan teknologi keuangan berbasis dompet digital yang menyedakan platform pembayaran dan layanan keuangan. Sejak diluncurkan pada Desember 2018 lalu, DANA telah mengalami pertumbuhan yang cukup positif. Pada 3Q22 ini, DANA telah berhasil meraih posisi pertama aplikasi kategori finance di Indonesia.
Menggambarkan capaian DANA, Norman Sasono selaku Chief of Technology Officer DANA Indonesia dalam acara bersama media pada Kamis (24/11/2022) lalu menyampaikan, "saat kita berbicara tentang pertumbuhan [DANA] dalam angka, jadi saat ini per November 130 juta users di Indonesia. Ini adalah jumlah yang cukup banyak. Dengan jumlah transaksi yang mencapai lebih dari Rp15 juta/hari."
"Dalam beberapa tahun terakhir ini, kita itu hampir selalu secara konsisten menjadi yang nomor satu di IoS maupun di Android sebagai aplikasi di kategori finance. Meskipun terkadang kita berada di posisi kedua atau ketiga, hal ini tergantung pada promo yang biasanya ditawarkan di aplikasi lain. Tapi pada akhirnya, DANA akan kembali lagi ke nomor satu," tutur Norman.
Baca Juga: Aliran Dana FTX yang Diretas Terdeteksi Telah Diubah Jadi Bitcoin
Ia lanjut menjelaskan bahwa bukanlah hal yang mudah untuk secara konsisten menjadi yang nomor satu dalam posisinya sebagai produk layanan keuangan digital di Android maupun IoS dalam kategori finance di Indonesia, apalagi mencapai posisi tersebut di Asia Tenggara. Oleh karenanya untuk mencapai dan mempertahankan posisi ini, DANA memiliki strateginya tersendiri.
"Strategi kami untuk dapat bersaing dan berjaya di pasar itu, kami tidak mengandalkan pada hal-hal seperti promo, diskon, cashback, karena hal-hal tersebut tidak sustainable, ada batasannya. Kalau sudah tidak ada uang yang dibakar ya tidak bisa dilakukan lagi. Ini tidak sustainable," terang Norman.
Ia menambahkan bahwa DANA juga tidak mengandalkan pada fitur, karena jika berbicara pada fitur, fitur merupakan satu hal yang never-ending-race, atau hal yang ada di dalam sebuah balapan yang tidak ada ujungnya. Antara platform yang satu dengan yang lain bisa saling memimpin atau pun saling membelakangi.
Hal ini karena setiap platform pada akhirnya akan mengembangkan fitur yang sama, sehingga saling menyalin fitur di dalam industri adalah hal yang sudah biasa. Oleh karenanya jika ingin mengandalkan fitur, Norman menyampaikan untuk platform membuat fitur yang selalu terkoneksi sehingga bisa digunakan oleh para penggunanya dengan mudah dan nyaman.
"Sementara itu bagi DANA, [fokus] strateginya ada pada user experience (UX) atau pengalaman pengguna, dan juga pada quality of service (QoS) atau pada kualitas layanan yang diberikan. Ini adalah strategi dan [cara] bagaimana kami bertahan di pasar. Dengan memberikan UX yang terbaik, performa yang terbaik, serta memberikan kualitas layanan yang terbaik," beber Norman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: