Dedi juga mengingatkan bahwa pidato itu menunjukkan bahwa Jokowi tidak konsisten menebar dukungan yang sebelumnya mengarah pada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Bisa saja Jokowi akan bermain aman demi kepentingannya mendukung siapa saja yang potensial, tetapi saat ini tidak ada capres tetap," tuturnya.
"Semua masih dalam status bakal calon, artinya Jokowi terlalu dini menyampaikan pidato politik, termasuk terlalu latah karena sering hadir di kegiatan relawan," sambungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty