Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kekayaan Gabungan Miliarder Ukraina Turun Rp110 Triliun Imbas Invasi Rusia, Sang Mantan Presiden Keluar dari Daftar!

Kekayaan Gabungan Miliarder Ukraina Turun Rp110 Triliun Imbas Invasi Rusia, Sang Mantan Presiden Keluar dari Daftar! Kredit Foto: Reuters/Valentyn Ogirenko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Invasi Rusia tak hanya menelan ribuan nyawa dan menghancurkan beberapa kota terbesar di Ukraina. Miliarder Ukraina yang kebanyakan berasal dari industri baja, batu bara, pertambangan hingga perbankan, merasakan kerusakan besar pada aset mereka dan secara signifikan merusak kekayaan mereka akibat militer Vladimir Putin.

Sulit untuk menilai bisnis selama kabut perang, tetapi Forbes memperkirakan bahwa miliarder Ukraina bernilai gabungan USD11,9 miliar (Rp187 triliun), turun USD7 miliar (Rp110 triliun) dari USD18,9 miliar (Rp297 triliun) pada daftar Miliarder Dunia 2021 Forbes.

Secara kolektif, miliarder Ukraina turun USD9,7 miliar (Rp152 triliun), atau 45%, dari sesaat sebelum invasi Rusia dimulai pada 28 Februari. Salah satu alasan mereka tidak turun banyak adalah karena beberapa memiliki sejumlah besar aset mereka yang disimpan di luar Ukraina.

Baca Juga: Masih Bebas Berkeliaran, Miliarder Mark Cuban Minta Sam Bankman-Fried Harus Dipenjara!

Forbes menemukan tujuh miliarder Ukraina dalam daftar Miliarder Dunia tahun ini. Salah satu taipan paling terkemuka di negara itu, Petro Poroshenko, yang menjabat sebagai presiden Ukraina dari 2014 hingga 2019, keluar dari daftar. Kekayaan bersihnya turun lebih dari setengahnya, menjadi sekitar USD700 juta (Rp11 triliun), karena perusahaan gula-gulanya Roshen kehilangan sekitar 75% dari nilainya dan terpaksa menutup dua pabrik di Kyiv dan Boryspil di dekatnya karena perang.

Pada hari-hari sebelum invasi, orang-orang terkaya Ukraina dekat dengan pemerintah di Kyiv, dengan banyak yang terbang kembali ke negara itu untuk menunjukkan dukungan mereka.

Beberapa juga telah mengambil langkah-langkah untuk membantu upaya perang, seperti Rinat Akhmetov, orang terkaya Ukraina, mengatakan kepada Forbes dalam sebuah wawancara bahwa perusahaan induk industri System Capital Management (SCM) miliknya membantu tentara dan pasukan pertahanan teritorial, sementara Poroshenko mengenakan jaket antipeluru dan mengambil senapan dalam penampilan di televisi Barat.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: