Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dongkrak Sektor Pertanian, Mentan SYL Dukung Pengelolaan Benih Unggulan: Mari Kita Bela Negara!

Dongkrak Sektor Pertanian, Mentan SYL Dukung Pengelolaan Benih Unggulan: Mari Kita Bela Negara! Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPTP Kementan) untuk memperbanyak produksi bibit unggul dan berkualitas. Hal tersebut disampaikan Mentan SYL saat meninjau Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Varitas Unggul Baru (VUB) di BPTP Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Tahun depan perbanyak bibitmu yah, kalau tidak ada yang beli, ya bagikan saja. Jadi kita harus berpikir tidak untuk NTB saja, berpikir untuk Indonesia, dunia dan jangan batasi kemampuanmu karena saya yakin rata-rata kita hanya pakai 30-40 persen dari kemampuan yang kita miliki," ujar SYL, Minggu, 27 November 2022.

Baca Juga: Ajak Negara G20 Perkuat Sektor Pertanian, SYL: Pangan Adalah Human Rights!

Tahun depan, lanjut SYL, pemerintah harus mulai membagikan bibit unggulnya sebagai salah satu pendorong utama dalam meningkatkan daya gedor ekonomi negara. Apalagi, saat ini, terdapat peluang bagus dimana harga kedelai di pasaran sudah menembus di atas Rp10 ribu.

"Tahun depan semua harus bagi bibit, kedelaimu sangat dibutuhkan, sekarang harga kedelai dunia 10.400 makin naik besok. Mainkan kemampuan dan kreatifitas, kita bela negara, bela rakyat. Saya mau lihat prestasimu karena yang gak boleh itu hanya satu, korupsi!. Jaga NTB, saya berharap dari NTB akan ada sesuatu yang lebih hebat lagi, dari hari-hari kemarin," katanya.

SYL menambahkan, sektor pertanian adalah modal yang paling besar dalam memperbaiki kehidupan. Terbukti, sektor ini tumbuh di saat yang lainnya melemah akibat goncangan krisis dunia. Pertanian juga menjadi bantalan ekonomi di saat dunia mengalami pandemi.

"Kita 2,5 tahun diterpa Covid, cuaca ekstrem, perang dan ketegangan geopolitik, oleh karena itu dunia akan sangat bersoal kurang lebih 340 juta orang akan kelaparan akut. Dan jawaban untuk menghadapi itu adalah pertanian. Jadi apa yang kita lakukan ini adalah perjuangan. Bela negara ini walaupun sekecil apapun," katanya.

Baca Juga: Niatnya Beri Kode Buat Ganjar Pranowo, Jokowi Malah Dinilai Rasis: Dia Makin Kehilangan Wibawanya...

Kepala Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan), Fadjry Djufry memastikan bahwa benih yang selama ini beredar di NTB adalah benih yang sudah mendapat standar mutu dan terverifikasi. Standarisasi ini bahkan berlaku untuk semua benih baik dari hortikultura, perkebunan, peternakan dan tanaman pangan.

"Kita memastikan benih bibit yang beredar di NTB ini sudah terstandar dan terverifikasi. Bukan hanya di pangan, holtikultura, perkebunan dan peternakan. ayam KUB sudah kami luncurkan dari 15 tahun yang lalu dan sudah berkembang. Di NTB ayam taliwang sudah sebagian besar menggunakan ayam KUB. Jadi seluruh jajaran BPTP NTB siap mengabdi untuk membela petani," jelasnya.

Baca Juga: Sinyal Dukung Ganjar Pranowo, Gak Heran Kubu Megawati Tajam Nyerang Loyalis Jokowi: Mereka Geram...

Kepala BPTP NTB, Awaludin Hipi menambahkan bahwa sejauh ini pihaknya telah memproduksiĀ  326 ton benih. Hingga saat ini stoknya mencapai 22 ton dari berbagai varietas dan akan terus memproduksi benih/bibit untuk meningkatkan produksi dan produktivitas.

Terbaru, BPTP sudah memproduksi benih VUB padi varietas Inpari 48 Blas, Cakrabuana Agritan, dan Respati yang memiliki kualitas unggul di NTB. Perlu ada pergiliran varietas untuk meminimalisir serangan hama penyakit dan untuk peningkatan produktivitas.

Baca Juga: 9,8 Ton Beras Dipanen, SYL Tak Khawatir Efek Climate Change Memengaruhi Sektor Pertanian di Blitar

"Ada juga beberapa varietas baru yang sudah kami produksi, kemudian kami juga punya stok 1,5 ton kedelai varietas Biosoy dan Detap. Sedangkan untuk benih tanaman perkebunan, kami kerja sama dengan Direktorat Perbenihan perkebunan memproduksi 10.000 bibit kelapa dalam dan kelapa genjah kuning Bali," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: