Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Pacu Ekstensifikasi Lahan Food Estate di Kalteng

Pemerintah Pacu Ekstensifikasi Lahan Food Estate di Kalteng Kredit Foto: Pemprov Kalteng
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah terus memacu pelaksanaan proyek strategi nasional (PSN) lumbung pangan atau food estate di Provinsi Kalimantan Tengah baik melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi lahan.

Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng Edy Pratowo mengatakan peningkatan produksi padi melalui ekstensifikasi lahan sawah (perluasan sawah) di wilayan setempat masih dimungkinkan. “Potensi lahan yang sesuai untuk perluasan lahan sawah masih cukup luas," ucapnya. 

Dia menjelaskan, pada 2020 pihaknya telah menyelesaikan intensifikasi lahan seluas 30 ribu hektare di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau. Kemudian pada 2021 dilanjutkan ekstensifikasi seluas 16.643 hektare dan intensifikasi seluas 14.135 hektare.

“Pada 2022 ini dilaksanakan di Kabupaten Kapuas untuk kegiatan intensifikasi seluas 502 hektare dan kegiatan ektensifikasi seluas 1.175,63 hektare," tambahnya.

Lebih lanjut Wagub menyebut kedaulatan pangan harus dimulai dari swasembada pangan yang secara bertahap diikuti peningkatan nilai tambah usaha pertanian secara luas guna meningkatkan kesejahteraan petani.

Upaya pencapaian swasembada dapat dilakukan dengan sejumlah pendekatan, diantaranya melalui peningkatan indeks pertanaman, provitas sawah-sawah eksisting dan penambahan luas baku lahan sawah.

“Perjalanan pengembangan kawasan food estate di Kalteng bukanlah seperti membalik telapak tangan, perlu proses panjang untuk menjadikan kawasan ini menjadi lumbung pangan. Untuk itu kami mengharapkan dukungan dari seluruh kementerian agar dapat bersama-sama mewujudkannya," pungkasnya. 

Pada Sabtu (26/11), Edy mendampingi kunjungan kerja Menteri Pertanian  Syahrul Yasin Limpo ke kawasan food estate Kalteng. Kunjungan kerja Menteri Pertanian tersebut dalam rangka percepatan tanam lahan ekstensifikasi food estate di Desa Bentuk Jaya A5 Dadahup, Kabupaten Kapuas. 

Syahrul mengungkapkan bahwa food estate ini bukanlah proyek yang memiliki target, tetapi budidaya yang berproses dalam jangka waktu yang lama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: