Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jusuf Kalla Bilang Pendukung Ahok Hingga Saat Ini Masih ‘Sakit Hati’, Demokrat Sebut Karena Tidak Siap Kalah

Jusuf Kalla Bilang Pendukung Ahok Hingga Saat Ini Masih ‘Sakit Hati’, Demokrat Sebut Karena Tidak Siap Kalah Kredit Foto: Twitter/Benny K Harman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebelumnya, Wakil Presiden ke-10 dan 12 Indonesia. Jusuf Kalla (JK) mengatakan pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang masih kerap berbuat onar.

Ia kemudian juga menanggapi isu dirinya yang dianggap sebagai kingmaker untuk Anies Baswedan. JK mengatakan, sudah mengenal Anies jauh sebelum eks Mendikbud itu menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga: Jusuf Kalla Akui Dirinya Dukung Anies Baswedan di Pilkada 2017 Saat Lawan Ahok, Bagaimana dengan Pilpres 2024?

Namun, dia mengatakan dekat dengan semua pihak bukan hanya Anies. JK bilang mengenal Anies secara dekat saat dirinya bagian dari Pembina Yayasan Universitas Paramadina dan Anies sebagai Rektor.

JK menuturkan, kerap berdiskusi dengan Anies dan beberapa pembantu rektor dan dosen Universitas Paramadina.

Dia mengatakan momen itu terjadi sebelum dirinya menjabat Wakil Presiden RI. Dia pun tak menampik upayanya yang mendorong Anies maju ke Pilkada DKI 2017.

Saat itu, dia mengaku berhubungan intens dengan Gerindra serta PKS yang akhirnya mengusung Anies sebagai cagub DKI.

Baca Juga: Ngaku Dukung Anies, Jusuf Kalla: Saya Kadang Ketawa Ahoker Sampai Sekarang Masih Marah

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Benny K Harman pun, memberi respons atas pernyataan JK tersebut.

Benny membenarkan pernyataan JK soal hal tersebut. Menurut Benny, para pendukung Ahok tidak siap kalah. Mereka hanya ingin menang terus.

"Tidak siap kalah, maunya menang. Kalo menang mereka bilang kubu pro pancasila menang," ujar Benny dikutip dari unggahan twitternya, @BennyHarmabID (29/11/2022).

Baca Juga: Khianati Ahok Demi Membela Anies Baswedan, NasDem Dinilai Ludahi Muka Sendiri: Mereka Denial...

Benny melihat, jika mereka (Pendukung Ahok) kalah, maka akan menuduh yang menang merupakan bagian dari kubu pro khalifah dan memainkan politik identitas.

"Cara politik memecah belah bangsa ala penjajah abad 18-19. Perlu waspada," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: