Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elon Musk Akhirnya Sadar, Ada Apple yang Kuat dan Lebih Besar, Iklannya Dihentikan, Twitter Auto Bubar!

Elon Musk Akhirnya Sadar, Ada Apple yang Kuat dan Lebih Besar, Iklannya Dihentikan, Twitter Auto Bubar! Kredit Foto: Instagram/Elon Musk
Warta Ekonomi, Jakarta -

Orang terkaya dunia, Elon Musk mengungkap bahwa Apple telah menghentikan sebagian besar iklannya di Twitter dan menuduh perusahaan produsen iPhone itu mengancam akan menghapus platform dari toko aplikasinya.

Perseteruan ini terjadi karena banyak perusahaan menghentikan pengeluaran di Twitter di tengah kekhawatiran tentang rencana moderasi konten Elon Musk untuk situs tersebut.

Musk mengatakan Twitter telah mengalami penurunan pendapatan besar-besaran. Ia menyalahkan aktivis karena menekan pengiklan.

Melansir BBC di Jakarta, Selasa (29/11/22) dalam serangkaian Tweet, Musk menuduh Apple melakukan sensor dan mengkritik kebijakannya, termasuk pungutan yang dikenakan saat pembelian di App Store.

Baca Juga: Usai Lakukan PHK Besar-Besaran, Elon Musk Buka Perekrutan Baru di Twitter

"Apple kebanyakan berhenti beriklan di Twitter. Apakah mereka membenci kebebasan berbicara di Amerika?" ujar Musk.

Dia mengajukan banding langsung ke CEO Apple: "Apa yang terjadi di sini @tim_cook?"

Pemilik platform media sosial itu juga mengklaim Apple telah mengancam akan melakukan hold pada Twitter dari toko aplikasinya, tetapi tidak mengatakan alasannya.

Musk membeli Twitter seharga USD44 miliar bulan lalu, ia tengah berada di bawah tekanan karena beberapa perusahaan menghentikan pengeluaran.

Musk mengatakan bahwa perusahaan diharapkan dapat menghasilkan uang dengan mengubah verifikasi Twitter menjadi layanan langganan berbayar, tetapi saat ini sebagian besar pendapatan situs berasal dari iklan.

The Washington Post melaporkan Apple adalah pengiklan teratas di Twitter, mereka menghabiskan USD48 juta (Rp755 miliar) untuk iklan di jejaring sosial itu pada kuartal pertama tahun 2022.

Perusahaan pembuat Cheerios General Mills dan Volkswagen termasuk di antara perusahaan yang telah menghentikan pengeluaran mereka dalam beberapa pekan terakhir.

Media Matters, sebuah situs pengawas, melaporkan minggu lalu bahwa setengah dari pengiklan top Twitter telah menarik iklan mereka di Twitter setelah khawatir tentang arah Twitter usai diambil alih oleh Elon Musk.

Elon Musk telah mengetahui siapa yang benar-benar memegang kekuasaan atas perusahaan media sosial. Meski miliarder itu terkenal tidak suka diberi tahu apa yang harus dilakukan. Namun Apple memegang semua kartu soal Twitter.

Pertama, seperti yang diketahui orang lain, hanya Apple yang memutuskan siapa yang diizinkan di App Store. Jika Apple mau, mereka bisa menghentikan Twitter untuk diunduh di iPhone di seluruh dunia sehingga akan menjadi pukulan telak bagi Twitter.

Tidak hanya itu, Apple juga dapat menagih apa yang disukainya untuk hak istimewa berada di App Store. Untuk perusahaan seperti Twitter, biayanya berkisar antara 15-30% untuk pembelian dalam aplikasi.

Terakhir, Apple memiliki kekuatan untuk menghentikan iklan di Twitter sebagai sumber pendapatan penting bagi perusahaan.

Musk bukan orang pertama yang menandai ketidakseimbangan kekuatan ini. Meta selama bertahun-tahun mengeluh tentang dominasi Apple atas aplikasi Instagram dan Facebook-nya. Kini bagi Musk, Apple sekarang memiliki musuh lain yang kuat dan sangat kaya.

Semua perusahaan yang terdaftar di app store harus mematuhi aturan Apple dan membayar biayanya, atau menghadapi penghapusan atau penangguhan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: