Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kunjungi Lapas Perempuan di Bali, KemenPPPA Pastikan Warga Binaan Dapatkan Jaminan Perlindungan

Kunjungi Lapas Perempuan di Bali, KemenPPPA Pastikan Warga Binaan Dapatkan Jaminan Perlindungan Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Ratna Susianawati, melakukan kunjungan ke Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali, Senin (28/11/2022). Kunjungan ini dalam rangka memastikan para perempuan warga binaan di Lapas mendapatkan jaminan perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi selama menjalani proses hukum, dan mendapatkan proses pembinaan yang baik, termasuk pembinaan keterampilan.

"Untuk mengimplementasikan salah satu dari 5 Arahan Presiden kepada KemenPPPA, yaitu upaya menurunkan kekerasan terhadap perempuan, kegiatan hari ini menjadi sangat berarti dan bermakna untuk memastikan para perempuan warga binaan selama menjalani proses hukum di Lapas mendapatkan jaminan perlindungan dari segala bentuk kekerasan, perlakuan diskriminatif, dan stigmatisasi selama menjadi warga binaan," ujar Ratna dikutip dalam keterangan pers, Selasa (29/11/2022).

Baca Juga: Menteri PPPA Ungkap Peran Perempuan dalam Pemanfaatan Energi Bersih

Ratna mengungkapkan bahwa KemenPPPA mendorong agar proses pembinaan yang telah dilakukan selama ini, yang tentunya telah didasarkan pada standar layanan yang telah ada, dapat dijalankan dengan baik, seperti pemisahan blok antara narapidana, tahanan, dan juga narapidana yang masih dalam proses “penaling” (pengenalan lingkungan), serta memberi perhatian khusus kepada warga binaan yang sedang hamil atau memiliki anak balita.

"Kami juga mengharapkan pada saat mereka menjalani masa pembinaan dan rehabilitasi di lapas, bisa mendapatkan berbagai keterampilan yang dapat memberikan akses untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, sehingga mereka dapat mandiri baik secara ekonomi ataupun sosialnya. Kita berharap selepas menjalani masa pembinaan, mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik, tidak ingin mengulangi kembali perbuatan yang pernah dilakukan, dapat beradaptasi dengan keluarga ataupun masyarakat di sekitarnya serta siap menyongsong masa depannya kembali,"tutur Ratna.

Ratna juga menyampaikan bahwa pembangunan PP dan PA merupakan cross cutting issue yang melibatkan multi pihak, serta memerlukan sinergisitas dan koordinasi secara terpadu, terintegrasi antara pemerintah, akademisi, masyarakat, dunia usaha, dan media tentunya sesuai peran yang dimilikinya.

"Melalui momentum Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (HAKtP), sekaligus Peringatan Hari Ibu ke-94 Tahun 2022 ini, kami mengajak seluruh pemangku kepentingan agar bersatu dalam upaya memutus mata rantai kekerasan terhadap perempuan di Indonesia, yang saat ini masih menjadi fenomena gunung es. Untuk seluruh perempuan Indonesia, Ayo Berani Bicara, untuk mengungkapkan kasus kekerasan ini mulai dari sekarang. Jika ada kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, jangan segan hubungi call center 129 atau whatsapp 08111-129-129. Kami akan mendampingi korban dan memastikan korban mendapatkan layanan yang cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan perempuan dan anak korban kekerasan," ujar Ratna.

Baca Juga: Dengar Benny Ramdhani Minta Izin Tempur, Elite Demokrat: Bahaya, Dia Ingin Menyesatkan Jokowi!

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Anggiat Napitupulu, menyampaikan bahwa dalam upaya untuk meningkatkan program pembinaan yang maksimal kepada warga binaan pemasyarakatan, Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan telah menjalin kerjasama dengan berbagai instansi maupun stakeholder/mitra kerja terkait.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: