Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Solusi Inovasi Inklusi Keuangan Bagi Perempuan: Dari Perempuan untuk Perempuan

Solusi Inovasi Inklusi Keuangan Bagi Perempuan: Dari Perempuan untuk Perempuan Kredit Foto: Aftech
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hasil diskusi "Woman in Fintech Roundtable Discussion: Role of Woman in Promoting Responsible Innovation on Digital Finance and Fintech Ecosystem" yang dilaksanakan oleh Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) pada 11 November lalu mencatat bahwa pelaku industri dan pemerintah masih memiliki banyak tugas dan perlu kerja sama dalam mengadvokasi dan memberikan akses yang lebih mudah kepada masyarakat khususnya perempuan dalam inklusi keuangan digital.

Karena dalam perkembangan industri layanan keuangan digital atau fintech, perempuan memiliki peran dalam mendukung pertumbuhan industri melalui partisipasi yang terus bertambah, baik sebagai pelaku industri maupun sebagai pengguna. Oleh karenanya, sebagai solusi untuk mengurangi kesenjangan gender dalam inklusi keuangan di Indonesia, industri fintech saat ini telah banyak melibatkan perempuan untuk membangun ekosistem digital yang aman dan nyaman untuk perempuan. Dengan kata lain, keberadaan perempuan di dalam ekosistem fintech di Indonesia saat ini merupakan solusi inovatif inklusi keuangan dari perempuan untuk perempuan.

Terkait dengan layanan fintech untuk perempuan, Sari Rasuanto selaku Co-Founder dan CEO VIDA yang juga menjadi pembicara pada diskusi Woman in Fintech Roundtable Discussion menyampaikan bahwa dalam proses onboarding pengguna layanan digital, keberhasilan verifikasi dan otentikasi identitas digital sesuai dengan identitas legal menjadi salah satu kunci penentu bergabungnya pengguna ke dalam platform layanan fintech.

Baca Juga: INDICO: Industri Telko Mampu Berikan Dukungan yang Dibutuhkan Untuk Keberlangsungan Startup

"Itulah mengapa, sebagai penyedia layanan verifikasi identitas dan sertifikat elektronik, VIDA berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menghasilkan teknologi yang inklusif dan ramah bagi berbagai gender. Dengan begitu, pengguna layanan digital khususnya perempuan dapat melakukan proses onboarding dalam platform digital secara mudah, aman, dan nyaman tanpa adanya bias dan kendala terkait teknologi deteksi verifikasi identitas," ujar Sati seperti dikutip dalam sebuah media notes pada Selasa (29/11/2022).

Selain akses dan kemudahan penggunaan layanan fintech, literasi digital dan literasi keuangan yang memadai juga menjadi faktor penting dalam menjamin perempuan mendapatkan kenyamanan dan keamanan penggunaan layanan keuangan di dalam ekosistem digital. Melihat hal ini, VIDA optimis bahwa advokasi literasi digital dan keuangan yang dilakukan seiring dengan penetrasi penggunaan layanan fintech dapat menjadi salah satu solusi inklusi keuangan perempuan dalam membantu pemulihan ekonomi pascapandemi di Indonesia.

"Literasi digital dan keuangan yang belum merata di tengah meningkatkan penggunaan layanan fintech di kalangan perempuan, masih menempatkan kelompok masyarakat ini, khususnya di Indonesia, sebagai pengguna layanan yang rentan terhadap berbagai risiko kejahatan keuangan," terang Sati.

Ia menambahkan, "meningkatnya jumlah kasus perempuan sebagai korban platform pinjaman dan investasi online ilegal menunjukkan rendahnya literasi keuangan dengan berbagai latar belakang yang masih perlu diperhatikan baik oleh pelaku bisnis industri fintech maupun pemerintah."

Berdasarkan Laporan Survei Anggota Tahunan AFTECH, salah satu produk layanan yang paling digunakan oleh perempuan adalah P2P lending yang 84%-nya adalah perempuan. Selaras dengan survei OJK yang mencatat bahwa 66,7% penerima P2P atau pinjaman online adalah perempuan. Oleh karena itu untuk memberdayakan perempuan dengan lebih baik, berbagai upaya termasuk peningkatan literasi digital dan keuangan diperlukan bagi perempuan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: