Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Viral Kasus Anak Racuni Semua Keluarganya, Sempat Taruh Racun di Dawet dan Gagal Lalu Coba di Teh dan Kopi

Viral Kasus Anak Racuni Semua Keluarganya, Sempat Taruh Racun di Dawet dan Gagal Lalu Coba di Teh dan Kopi Kredit Foto: WE

Zat berbahaya itu dicampur tersangka ke dalam dawet, tetapi karena dosisnya terlalu rendah, efeknya hanya membuat korban mual-mual saja.

"Ada dua kali percobaan, pertama sempat membelikan dawet untuk beberapa orang, tidak hanya keluarganya, namun tidak sampai mengakibatkan kematian. Zat beracun dibeli secara online," tutur Sajarod.

Baca Juga: Laporan Polisi Pakistan Soal Percobaan Pembunuhan, Partai Imran Khan Ngamuk: Itu Ejekan!

Penyidik hingga kini masih mendalami berapa gram zat beracun yang digunakan tersangka menghabisi satu keluarga itu.

Dari pengakuan tersangka, zat kimia yang digunakannya sebanyak dua sendok teh yang dicampurkan minuman teh dan kopi yang tiap pagi disajikan sang ibu.

"Kopi dan teh yang sudah dibuat ibunya, ketika ibunya keluar dari dapur, terduga pelaku ini memasukkan zat kimia itu dengan cara mencampurnya," ujar Sajarod.

Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes dr. Sumy Hastry Purwanti menyebut ketiga jenazah meninggal tidak wajar.

Setelah autopsi, korban diketahui meminum air yang ada racunnya. Itu terlihat dari saluran napas atas dari bibir sampai lambung yang merah seperti terbakar.

"Para korban minum sesuatu zat beracun dan dari organ otak, jantung, hati, paru ada tanda-tanda racun. Sebab, kematian akibat zat yang beracun, ketiganya sama," beber Sumy.

Baca Juga: Adakah Dampak Isu Sirup Beracun pada Produsen Botol Plastik PET di Indonesia?

Sumy juga mengatakan jenis racun yang dipakai tersangka bisa digolongkan sianida, arsenik atau golongan lain.

Hasil autopsi menunjukkan organ yang rusak dari tenggorokan, lambung, usus, hati, jantung, paru, dan otak seperti terbakar. Proses racun masuk ke pembuluh darah terbilang cepat sehingga mematikan. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: