Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keras, Mantan Presiden Rusia Tebar Ancaman Serius Jika NATO Pasok Senjata Ini ke Ukraina

Keras, Mantan Presiden Rusia Tebar Ancaman Serius Jika NATO Pasok Senjata Ini ke Ukraina Dmitry Medvedev, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, menyampaikan pidato dalam upacara menandai Hari Pembuat Kapal di Saint Petersburg, Rusia 29 Juni 2022. | Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Valentin Yegorshin
Warta Ekonomi, Moskow -

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan NATO pada Selasa (29/11/2022) agar tidak memberi Ukraina sistem pertahanan rudal Patriot, mencela aliansi itu sebagai "entitas kriminal" karena mengirim senjata ke apa yang disebutnya "rezim ekstremis".

Medvedev, yang pernah menyebut dirinya sebagai modernisasi liberal sebagai presiden dari 2008 hingga 2012, semakin muncul sebagai salah satu pendukung perang Rusia yang paling hawkish di Ukraina, memposting kecaman pedas terhadap Barat di saluran media sosialnya.

Baca Juga: Rudal Jelajah Pembawa Hulu Ledak Nuklir Milik Rusia Mendarat di Ukraina

“Jika, seperti yang diisyaratkan oleh (Sekretaris Jenderal NATO Jens) Stoltenberg, NATO akan memasok sistem Patriot kepada kaum fanatik Ukraina bersama dengan personel NATO, mereka akan segera menjadi target sah angkatan bersenjata kami,” tulis Medvedev di aplikasi pesan Telegram.

Tidak jelas dari pesannya apakah dia merujuk pada sistem Patriot, pasukan Ukraina atau personel NATO yang menjadi target.

"Dunia yang beradab tidak membutuhkan organisasi ini. Ia harus bertaubat kepada kemanusiaan dan dibubarkan sebagai entitas kriminal," tulisnya di postingan sebelumnya.

Ukraina telah meminta mitra Baratnya untuk pertahanan udara, termasuk sistem Patriot buatan AS, untuk melindunginya dari serangan Rusia terhadap infrastruktur energinya.

Para menteri NATO mengutuk apa yang mereka sebut sebagai "serangan terus-menerus dan tidak masuk akal terhadap warga sipil Ukraina dan infrastruktur energi", dan berjanji untuk meningkatkan dukungan mereka untuk Kyiv.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: