Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jawab Fitnah soal Acara Nusantara Bersatu, Erick: Tidak Ada Aliran Dana BUMN

Jawab Fitnah soal Acara Nusantara Bersatu, Erick: Tidak Ada Aliran Dana BUMN Kredit Foto: Kementerian BUMN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat suara terkait tudingan keterlibatan komisaris BUMN hingga penggunaan dana BUMN untuk acara acara Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada pekan lalu. Erick dengan tegas membantah kabar tersebut.

"Sudah dijawab bahwa itu tidak benar ada aliran dana dari BUMN. Silakan periksa, kalau itu memang ada, saya tangkap direksinya," ujar Erick di Gedung DPR Jakarta, Selasa (29/11/2022).

Dia menyampaikan bantahan ini juga telah disampaikan sejumlah anggota DPR. Erick mengatakan BUMN saat ini tengah fokus melakukan transformasi dan mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga: Dituduh Manfaatkan Kebaikan Presiden Jokowi, Panitia Acara Nusantara Bersatu Buka Suara: Ini Bukan Acara Asal Bapak Senang!

"Soal aliran dana sudah disebutkan, sudah ada beberapa anggota DPR bicara juga kalau itu tidak benar," ucap pria kelahiran Jakarta tersebut.

Sejak awal, Erick telah menanamkan fondasi Akhlak bagi seluruh direksi dan komisaris BUMN. BUMN, lanjut Erick, menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme dan komitmen dalam melakukan transformasi. 

"Kalau namanya komisaris di jam-jam yang bukan waktunya (jam kerja), saya tidak bisa dong (melarang). Ada yang ikut kegiatan yayasan, kegiatan ini kan saya tidak bisa melarang, tapi kalau di jam kerjanya ya kita harus komitmen," lanjut Erick.

Baca Juga: Bandingkan Banyaknya Relawan yang Jadi Komisaris BUMN di Era Jokowi dengan SBY, Gus Umar: Zaman Sekarang seperti Obral Baju

Menanggapi tudingan atas korupsi yang dilakukan BUMN, Erick menegaskan, dirinya terus menjaga agar pembersihan BUMN dari korupsi terus dilakukan. Tindakan pembersihan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Jiwasraya, hingga Asabri dapat menjadi contoh ketegasan Kementerian BUMN dalam menciptakan BUMN yang bersih.

Erick mengajak seluruh elemen masyarakat tidak terprovokasi dengan tudingan yang hanya menghabiskan energi. Ketimbang melempar fitnah, Erick menilai lebih baik mengedepankan gotong royong dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

"Mari kita cari solusi tanpa menimbulkan konflik, perlu check and balance. Bukan kegaduhan yang dicari," tutur Erick.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: