Temui Biden, Macron Ngaku Resah Amerika bakal Musnahkan Industri Eropa
Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba di Washington untuk kunjungan resmi selama empat hari. Ia menjadi kepala negara pertama yang melakukan perjalanan ke Amerika Serikat sejak awal masa jabatan Presiden Joe Biden.
Menurut pers Amerika, Macron akan mendesak mitranya dari AS untuk mengurangi dampak Undang-Undang Pengurangan Inflasi, membuat pengecualian untuk perusahaan-perusahaan Eropa, saran pers Amerika.
Undang-undang, yang diharapkan mulai berlaku pada bulan Januari, menetapkan dukungan besar-besaran untuk industri AS, termasuk subsidi dan kredit pajak untuk produk yang dirakit di Amerika Utara atau dibuat dengan suku cadang Amerika.
Jadi, laporan mengatakan bahwa pejabat Eropa sangat khawatir tindakan tersebut, di samping meroketnya harga energi, akan membuat banyak produsen mengalihkan produksinya ke AS.
“Kami membutuhkan Undang-Undang Beli Eropa seperti orang Amerika,” kata Macron bulan lalu, menangani masalah ekonomi di dalam UE.
“Anda meminta China melindungi industrinya, Amerika Serikat melindungi industrinya, dan Eropa adalah open house,” tambahnya.
Selain itu, perjalanan Macron ke AS dilakukan hanya seminggu setelah presiden Prancis mengadakan jamuan makan malam untuk para pebisnis top Eropa, termasuk eksekutif dari grup BMW, perusahaan farmasi Inggris-Swedia AstraZeneca, produsen gas industri Prancis Air Liquide SA, dan banyak lainnya.
Sementara itu, Washington juga mencatat bahwa kerja sama ekonomi antara AS dan Eropa akan menjadi salah satu poin penting dalam pembicaraan Biden-Macron.
"Kami ingin memahami keprihatinannya. Kami benar-benar bersedia untuk melakukan pembicaraan itu dan menemukan cara untuk mengatasi masalah-masalah yang menjadi perhatian itu," kata koordinator komunikasi strategis Dewan Keamanan Nasional John Kirby.
Baca Juga: Gegara Nol Covid Rakyat Murka, Eks Dokter Gedung Putih Kuliahi China Tentang Lockdown Wilayah
Ekonomi Eropa mendapat pukulan besar setelah Uni Eropa mengadopsi sanksi terhadap Moskow, mengutip operasi militer Rusia di Ukraina.
Sementara Moskow memperingatkan negara-negara Eropa bahwa langkah-langkah seperti itu akan "bunuh diri" bagi blok tersebut, melumpuhkan prospek ekonominya, Brussel mengadopsi beberapa putaran sanksi terhadap Rusia dan secara besar-besaran meningkatkan pembelian gas alam cair.
Akibatnya, sanksi tersebut memperburuk masalah di pasar energi global dan merusak rantai pasokan, yang menyebabkan gelombang inflasi dan kenaikan harga energi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: