Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

5 Salah Paham soal Vape

5 Salah Paham soal Vape Kredit Foto: Foto/Medical Xpress

2. Tak Menyebabkan Gagal Ginjal

Kasus gagal ginjal akut di Indonesia disebabkan oleh cemaran zat etilen glikol (EG) dan politetilen glikol (PG).

Beberapa pihak mengaitkan zat tersebut dengan vape, lalu menyimpulkan vape dapat menyebabkan gagal ginjal.

Faktanya, adapun zat pelarut yang digunakan dalam cairan vape adalah propilen glikol bukan PEG dan EG.

Pakar Toksokologi dr Shoim Hidayat menjelaskan bahwa potensi vape bisa menyebabkan gagal ginjal sangat kecil. Menurutnya PG punya tingkat bahaya yang sangat rendah sehingga efek sampingnya tidak signifikan.

3. Risiko Kesehatan

Perbandingan risiko antara vape dan rokok bukanlah perbincangan baru. Banyak penelitian telah dilakukan untuk memberikan bukti bahwa vape tergolong lebih rendah risiko dibandingkan rokok konvensional, seperti penelitian dari Royal College of Physicians London pada 2016 yang menyatakan bahwa sejauh ini vape dinilai punya kandungan yang lebih rendah risiko karena tidak menghasilkan TAR serta tanpa zat kimia yang menyebabkan kanker.

Studi The National Academics of Science Engineering Medicine pada 2018 malah sudah membuktikan bahwa vape merupakan gerbang untuk berhenti merokok bagi orang dewasa.

Selain kadar kimia yang lebih rendah, menggantikan rokok dengan vape juga sudah terbukti dapat mengurangi risiko kesehatan organ secara signifikan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: