Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Osama Bin Laden Uji Senjata Kimia pada Anak Anjing Milik Anaknya

Osama Bin Laden Uji Senjata Kimia pada Anak Anjing Milik Anaknya Kredit Foto: AP Photo/Rahimullah Yousafzai
Warta Ekonomi, London -

Omar bin Osama bin Laden mengungkapkan rincian trauma masa kecilnya dalam sebuah wawancara dengan media Inggris.

Seperti dilansir Sputnik, menurutnya, asuhannya termasuk pemukulan rutin dan bahkan ayahnya Osama bin Laden menguji senjata kimia pada anak anjing peliharaannya.

Baca Juga: Hubungan Ekonomi Inggris-China Disebut Game Over, Rishi Sunak Beber Strategi Ini

Ketika keluarganya melarikan diri ke Sudan, ayahnya melarang semua orang Amerika dari AC hingga inhaler asma, meskipun anak-anaknya menderita kondisi ini. Dia memaksa mereka untuk menjalani pelatihan bertahan hidup yang keras di padang pasir di mana mereka hampir tidak memiliki makanan atau air dan harus tidur di dalam lubang di tanah.

Ketika Omar berusia 15 tahun, ayahnya memilih dia untuk bergabung dengannya di Afghanistan dan menamainya sebagai ahli warisnya. Dia membawanya ke kamp tempat calon teroris dilatih.

Di sana, Omar menemukan bahwa anjing peliharaannya digunakan untuk menguji senjata kimia dan mati kesakitan. Jerami terakhir adalah perintah ayahnya agar putranya yang lain menjadi pelaku bom bunuh diri, mendorong Omar untuk mulai merencanakan pelariannya.

Berbicara kepada media, putra teroris tersebut menarik kesimpulan bahwa ayahnya "lebih membenci musuhnya daripada dia mencintai putranya".

Setelah diasuh seperti itu, Omar menderita gangguan bipolar dan mengatakan bahwa dia bahkan pernah mendengar suara ayahnya di kepalanya.

Dia berhasil melarikan diri pada April 2001 – kurang dari setengah tahun sebelum 9/11. Dia mengklaim bahwa dia tidak pernah berbicara dengan ayahnya setelah melarikan diri.

Ketika ditanya mengapa ayahnya memilih dia untuk menjadi ahli warisnya, Omar mengatakan bahwa itu karena dia "lebih pintar" dari saudara laki-lakinya, yang mungkin menjadi alasan mengapa dia "masih hidup hari ini".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: