"Sementara itu, Prabowo dianggap berada di kedua sisi atau seperti kehilangan identitas," ujarnya.
Menurut Yunarto, Prabowo pada pemilu sebelumnya menjadi simbol antitesnya Jokowi, tetapi sekarang tak lagi karena sudah masuk dalam pemerintahan.
Dia menganggap hal itu yang membuat elektabilitas Prabowo cenderung menurun.
"Dengan demikian, kedua nama itu (Ganjar dan Anies, red) yang kemudian mendapatkan arus besar pemilih," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto