Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Telepon Dukung Anies Baswedan Berujung Kemarahan Loyalis Ahok, JK Ketawa: Mereka Tak Paham Demokrasi

Telepon Dukung Anies Baswedan Berujung Kemarahan Loyalis Ahok, JK Ketawa: Mereka Tak Paham Demokrasi Kredit Foto: Instagram/Jusuf Kalla
Warta Ekonomi, Jakarta -

Muhammad Jusuf Kalla atau JK tidak asing dalam telinga masyarakat Indonesia, khususnya para penggiat politik.

Dirinya disinyalir menjadi orang yang membawa nama Anies Baswedan bisa melejit seperti sekarang.

Baca Juga: Elektabilitas Anies Baswedan Makin Tak Terbendung, Pengamat Blak-blakan Penyebabnya: Masyarakat Percaya Anies!

Bahkan hal tersebut secara tak langsung diakui oleh eks wakil presiden tersebut kepada Rocky Gerung di kanal YouTube seperti dikutip denpasar.suara.com, Rabu (30/11/2022).

Dirinya mengaku cukup lewat telepon saat berada di New York, Amerika. Dua partai besar yakni Gerindra dan PKS langsung mendukung Anies Baswedan.

"Dalam beberapa jam saja, saya telepon itu Gerindra dan PKS langsung dukung tengah malam itu di sini, saya di New York," kata JK kepada Rocky Gerung terkait langkahnya mendukung Anies Baswedan saat pemilihan gubernur Jakarta 2017.

Di mana dalam pemilihan, Anies Baswedan yang berpasangan dengan Sandiaga Uno berhasil mengalahkan paket Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat.

Baca Juga: Pengamat Ungkap Ini Nasib Anies Baswedan Jika Benar-benar Didukung oleh Habib Rizieq Shihab

Pad kesempatan itu JK juga mengaku kedekatannya dengan Anies Baswedan.

Itu berawal dari dirinya menjadi ketua yayasan dan Anies Baswedan menjadi rektor Universitas Paramadina.

Baca Juga: Mengejutkan! Anies Baswedan-AHY Disebut Lembaga Survei Berhasil Ungguli Ganjar Pranowo-Erick Thohir Karena Iniā€¦

Setiap Jumat siang mereka sering berdiskusi dan makan bersama membahas beragam persoalan.

Baca Juga: Hantui Ganjar Pranowo, Loyalis Tak Kaget Lihat Anies Baswedan Kena Jegal: Mereka Teriak Fitnah...

"Sekarang para Ahokers yang waktu itu kalah pemilu sampai sekarang masih marah, ya artinya tidak paham demokrasi," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: