Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Getol Pacu Transaksi QRIS, Bank Mandiri Sabet Lima Penghargaan dari BI

Getol Pacu Transaksi QRIS, Bank Mandiri Sabet Lima Penghargaan dari BI Kredit Foto: Bank Mandiri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Mandiri secara aktif terus mengakselerasi transaksi pembayaran non tunai untuk melengkapi layanan digital masyarakat dan nasabah. Salah satunya yakni melalui percepatan dan optimalisasi penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai alat transaksi merchant. 

Hasilnya, sampai dengan akhir Oktober 2022 jumlah merchant Bank Mandiri telah menembus 4,6 juta merchant yang tersebar di seluruh Indonesia. Pencapaian tersebut telah meningkat signifikan dibandingkan akhir tahun 2021, dan telah melebihi target perluasan QRIS Bank Mandiri di tahun 2022.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, saat ini QRIS Bank Mandiri telah digunakan mulai dari pedagang mikro, kecil, menengah dan besar pada berbagai sektor usaha. Termasuk digunakan untuk donasi sosial keagamaan di seluruh provinsi dan kabupaten/kotamadya. Baca Juga: Bukan Cuma Koar-koar, ini Aksi Nyata Bank Mandiri Wujudkan Ekonomi Berkelanjutan

"Melalui optimalisasi QRIS, pelaku usaha hingga masyarakat dipermudah dalam melakukan transaksi keuangan. Pedagang juga bisa dengan mudah memonitor hasil mutasi penjualannya dengan praktis dan cepat,” ujarnya dalam keterangan resminya, Jumat (2/12/2022).

Adapun, sampai dengan akhir Oktober 2022 total transaksi QRIS Bank Mandiri telah mencapai 18,7 juta transaksi, meningkat 326% secara yoy dengan volume transaksi yang tumbuh beriringan menjadi Rp 2,6 triliun, meningkat sebesar 520% bila dibandingkan dengan periode tahun lalu. 

Atas pencapaian tersebut, Bank Mandiri pun berhasil mendapat penghargaan dari Bank Indonesia (BI) sebagai Bank dengan performa QRIS terbaik di kategori Penyedia Jasa Pembayaran (PPJ) QRIS dengan Performa Terbaik. 

"Kami sangat berterima kasih kepada Bank Indonesia (BI) dan bangga atas penghargaan dari Bank Indonesia. Penghargaan ini juga menjadi pemantik bagi kami untuk terus memberikan performa dan layanan terbaik kepada masyarakat dan nasabah,” terang Darmawan dalam gelaran Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Tidak hanya itu, Bank Mandiri juga memperoleh beberapa penghargaan lain yakni Bank Pendukung Pengembangan Pasar Valas Terbaik (LCS Award), Bank Pendukung Pengembangan Pasar Uang Rupiah Terbaik (Repo Award), Bank Dengan Kepatuhan Pelaporan Devisa Terbaik untuk kategori KBMI 3 & 4, Peserta Inovasi Digital SP (BI-FAST) Terbaik untuk kategori KBMI 3 & 4, dan Bank Pengelola Kas Titipan di Daerah Non-Terdepan, Terluar, Terpencil.

Khusus untuk Penghargaan sebagai Bank Pendukung Pengembangan Pasar Valas Terbaik (LCS Award), Bank Mandiri sebagai salah satu Bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) terus beradaptasi melakukan perubahan dan penyesuaian di tengah kondisi perekonomian yang penuh tantangan di beberapa waktu terakhir ini. 

Darmawan menambahkan, Bank Mandiri terus berupaya mendukung pengembangan pasar valuta asing melalui transaksi LCS lewat pelayanan yang prima dan kemudahan melakukan transaksi bagi para nasabah. Upaya tersebut kemudian menghasilkan realisasi volume transaksi LCS nasabah yang mengalami kenaikan sebesar 112,3% YoY per akhir November 2022. Baca Juga: Rapatkan Barisan, Bank Mandiri Ajak BPD Kolaborasi Hadapi Tantangan di 2023

“Transaksi Trade dan Treasury Bank Mandiri melalui LCS juga dilengkapi beragam program yang memanjakan nasabah, seperti diskon 50% untuk Letter of Credit (LC) Issuance dalam transaksi impor, gratis biaya penerusan LC pada transaksi ekspor, diskon 50% untuk tarif provisi Telegraphic Transfer (TT) outgoing dan direct quotation dengan kurs valas spesial,” imbuhnya. 

Untuk kategori Bank Pendukung Pengembangan Pasar Uang Rupiah Terbaik (Repo Award), Bank Mandiri berhasil mempertahankan penghargaan tersebut selama 5 (lima) tahun berturut-turut sejak tahun 2018. Apresiasi ini menjadi wujud komitmen Bank Mandiri untuk berkontribusi aktif dalam usaha pengembangan dan pendalaman pasar keuangan Indonesia khususnya transaksi repo, sesuai dengan Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BPPU) Bank Indonesia 2025. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: