Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Relawan Jokowi Masih Aktif, Pengamat: Harusnya Mereka Membubarkan Diri

Relawan Jokowi Masih Aktif, Pengamat: Harusnya Mereka Membubarkan Diri Presiden Joko Widodo menyapa relawan saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Gerakan Nusantara Bersatu dari berbagai elemen relawan Jokowi itu untuk menyelaraskan persepsi barisan satu komando di bawah arahan Presiden Joko Widodo. | Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Relawan Jokowi hingga kini masih ada dan aktif melakukan berbagai aksi dan kegiatan. Bahkan, mereka sempat membuat acara besar-besaran belum lama ini di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) yang dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Akan tetapi, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedai Kopi, Kunto Adi Wibowo, mempermasalahkan keberadaan relawan Jokowi tersebut. Menurutnya, relawan Jokowi seharusnya sudah membubarkan diri ketika Jokowi telah memenangkan pilpres dan pemilu telah berakhir.

Baca Juga: Jokowi Puji Prabowo, Begini Respons PKB

"Problemnya adalah biasanya relawan-relawan ini bubar setelah pemilu. Karena terpilih atau kalah, ya selesai. Di Indonesia problemnya ini, (keberadaan) relawan (adalah) baru. Tapi kemudian relawan ini tidak membubarkan diri. Harusnya relawan ini ya udah selesai," kata Kunto Adi dalam acara diskusi bertajuk "Menelisik Zona Nyaman Jokowi" di Jakarta, Minggu (4/12).

Pengamat Politik Universitas Padjajaran ini pun menduga keberadaan relawan ini memberikan zona nyaman bagi Jokowi. Ia mengatakan, ada simbiosis mutualisme yang tercipta dari keberadaan para relawan hingga saat ini.

"Makanya kami bilang zona nyaman, jangan-jangan ada simbiosis mutualisme di sini. Pak Jokowi merasa dinyamankan oleh relawan karena relawan tetap ada, yang seharusnya ga ada," ujarnya.

Lebih lanjut, Kunto Adi kemudian mempertanyakan terkait kepemimpinan publik yang dimiliki Jokowi. Sebab, sebagai seorang negarawan seharusnya lebih menjunjung tinggi nilai-nilai yang mengutamakan publik. Jokowi, kata dia, memiliki peluang untuk menjadi seorang negarawan. Sebab, seorang negarawan lahir karena adanya berbagai krisis.

Namun sayangnya, menurut dia, berbagai tindakan dan kebijakan yang diputuskan oleh Jokowi justru bertentangan dengan publik. Ia mencontohkan saat terjadinya pandemi Covid-19 dan juga berbagai krisis lainnya, Jokowi justru fokus pada hal-hal yang tidak melayani kepentingan publik seperti lebih mengutamakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: