Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Negara Barat Minta 60 Dolar, Rusia: Harga Konyol, Kami Jual Minyak Ikuti Kondisi Pasar

Negara Barat Minta 60 Dolar, Rusia: Harga Konyol, Kami Jual Minyak Ikuti Kondisi Pasar Kredit Foto: Reuters/Anton Vaganov
Warta Ekonomi, Moskow -

Rusia tidak akan menjual minyak pada batas harga $60 yang disetujui oleh Uni Eropa dan negara-negara G7, kata Wakil Perdana Menteri Alexander Novak mengatakan, Minggu (4/12/2022).

Seperti dilansir RT, Novak menambahkan bahwa Moskow sedang "mengerjakan mekanisme" untuk melewati batas harga.

Baca Juga: Negara-negara Uni Eropa Gagal Capai Kata Sepakat untuk Harga Minyak Rusia, Inilah Penyebabnya

Uni Eropa setuju untuk membatasi harga minyak Rusia yang berlayar di laut pada $60 per barel atau setidaknya 5% di bawah harga pasar, Dewan Uni Eropa mengumumkan pada hari Sabtu.

Negara bagian G7 lainnya dan Australia membuat pengumuman serupa pada hari Jumat, menyatakan bahwa mereka juga akan menolak menangani minyak Rusia di atas $60 per barel.

Rusia telah berulang kali bersikeras tidak akan memasok minyak ke negara-negara yang menghormati batas atas harga ini.

“Kami akan menjual minyak dan produk minyak hanya ke negara-negara yang akan bekerja sama dengan kami dalam kondisi pasar, bahkan jika kami harus menurunkan produksinya,” katanya di saluran TV Rossiya-24, Minggu.

Sementara UE telah menghentikan pengiriman minyak Rusia melalui laut, batas harga akan melarang perusahaan Eropa untuk mengangkut minyak Rusia dengan harga di atas batas $60 dengan menolak asuransi pengiriman mereka. Kapal milik negara ketiga juga akan ditolak asuransi, pembiayaan, dan servisnya oleh perusahaan UE. Perjanjian G7 bekerja dengan cara yang persis sama.

Novak memperkirakan bahwa batas harga akan "menggoyahkan" pasar global, dan berpendapat bahwa itu bertentangan dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia. Rusia, katanya, sedang "mengerjakan mekanisme" untuk menghindari tindakan tersebut.

Sementara pemotongan produksi akan menurunkan pendapatan minyak Rusia, dampaknya dalam jangka pendek kemungkinan akan terbatas, mengingat minyak Rusia saat ini diperdagangkan pada $64 per barel, hanya $4 di atas batas harga.

Selain itu, kritik terhadap plafon harga berpendapat bahwa keputusan Rusia untuk tidak memasok negara-negara peserta akan menghukum konsumen di negara-negara tersebut dengan harga yang lebih tinggi.

“Itu ide paling konyol yang pernah saya dengar,” kata mantan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin bulan lalu. “Pasar akan menentukan harga. Jadi jika Anda mengenakan sanksi dengan harga yang lebih tinggi, Anda hanya memperburuk situasi," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: