Anies Safari Politik Naik Private Jet Keliling Indonesia, Sindiran Hasan Nasbi: Bukan Milik Oligarki, Tapi Pemberian Allah SWT
"Ini sebuah proses ketok pintu membuka ruang dialog seluas-luasnya," kata Willy, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam.
Soal isu miring, Willy menanggapinya dengan santai. Kata dia, kalau mau bilang ada banyak teror dan intimidasi. Namun, kata dia, Ketum NasDem Surya Paloh berpesan kepada kader agar memperluas ruang hati. "Pohon semakin tinggi tentu angin semakin kencang," tegasnya.
Menurut dia, isu-isu miring itu hanya dihembuskan oleh orang yang panikan karena melihat elektabilitas Anies terus menanjak. "Jadi, kami merespons dengan senyum lebar dan hati terbuka," ujarnya.
Soal pesawat jet pribadi, Willy mengatakan, bukan kali ini saja NasDem memperlakukan capresnya dengan totalitas. Kata dia, saat kampanye Jokowi di 2019 pun begitu. Bahkan NasDem menyablon khusus pesawat jet pribadi dengan tulisan Jokowi for Indonesia.
"Ini bukan hal yang baru. Pak Surya totalitas dalam perjuangannya," ujar Willy.
Kata dia, pesawat jet yang ditumpangi Anies itu adalah milik Pak Surya Paloh. Pesawat ini pula yang dulu digunakan Jokowi saat kampanye keliling Indonesia pada 2019. Saat itu, pesawat jet disablon dengan tulisan NasDem for Jokowi 2019.
"Sebentar lagi pesawat untuk Pak Anies akan disablonkan juga," kata Willy.
Anggota Komisi XI DPR mengaku, tujuan menumpang pesawat jet pribadi ini untuk mobilitas, bukan soal kemewahan. Kata dia, ini hal biasa. Bagi NasDem keperluan mobilitas ini tak harus seperti pepatah Jawa, yaitu sugeh macak kere alias kaya tapi pura-pura miskin.
Baca Juga: Katanya: PDIP Ketiban Durian Runtuh Berkat Sosok Anies Baswedan, Kok Bisa?
"Ini kan presiden dengan 17 ribu pulau dengan penduduk 270 juta. Tentu pride itu penting," ujarnya.
Kata Willy, setelah safari ini Anies akan pulang ke Jakarta. Seminggu kemudian Anies akan melakukan safari rute kedua yaitu ke wilayah Indonesia bagian timur.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas