Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perubahan Regulasi Jadi Salah Satu Penyebab PHK Massal

Perubahan Regulasi Jadi Salah Satu Penyebab PHK Massal Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menilai perubahan regulasi punya efek terhadap kelanjutan lini bisnis raksasa digital terutama di bidang keuangan. 

Menurutnya, sejak adanya standardisasi QRIS, banyak pengguna dompet digital yang kembali ke mobile banking sehingga membuat perusahaan tidak dapat mengantisipasi penurunan pendapatan mereka.

"Beberapa perusahaan tidak mengantisipasi adanya perubahan cara main (level of playing field) dari regulasi sehingga menekan berbagai prospek pertumbuhan," ujar Bhima saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Selasa (6/12/2022).

Baca Juga: Pengamat Perkirakan Gelombang PHK Akan Terus Berlanjut hingga Tahun Depan

Maka dari itu, menurutnya, pemerintah harus mulai mengatur model bisnis e-commerce dan ride-hailing yang melakukan promo dan diskon secara besar-besaran untuk mempertahankan market share. Dampaknya persaingan usaha sektor digital menjadi kurang sehat. 

Pasalnya, konsumen baru mungkin akan tergoda promo, tapi untuk terus-menerus melakukan promo, sebenarnya misi bunuh diri bagi startup. Ketika pendanaan berkurang, sementara yang dikejar hanya valuasi, maka promo dan diskon menjadi jebakan keuangan.

"Harusnya perusahaan digital lebih mendorong perlombaan fitur yang memang dibutuhkan oleh konsumen," ujarnya.

Lanjutnya, fenomena overstaffing atau melakukan rekrutmen secara agresif jadi salah satu penyebab akhirnya PHK massal terjadi.

Pasalnya, banyak founder dan CEO perusahaan yang terlalu optimis, ternyata pascapandemi reda, masyarakat lebih memilih omnichannel bahkan secara penuh berbelanja di toko offline, di mana masyarakat saat ini lebih memilih pembayaran menggunakan mobile banking dalam bertransaksi tidak lagi menggunakan aplikasi startup.

"Akibat overstaffing biaya operasional membengkak, dan menjadi beban kelangsungan perusahaan digital," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: