Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elon Musk Si Gila Kerja, Ada Kasur di Kantor Twitter Demi Budaya Kerja 'Hardcore'

Elon Musk Si Gila Kerja, Ada Kasur di Kantor Twitter Demi Budaya Kerja 'Hardcore' Kredit Foto: Reuters/Mike Blake
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bos baru Twitter, Elon Musk tampaknya serius meminta para karyawannya untuk bekerja 'hardcore'. Musk dilaporkan mengubah beberapa ruang konferensidi markas Twitter menjadi kamar tidur darurat untuk mendorong budaya kerja 'hardcore' di platform sosial media tersebut.

Foto salah satu kamar yang diperoleh Forbes menampilkan tempat tidur ukuran queen, meja samping tempat tidur kayu, dan karpet oranye terang. Tempat tidur tersebut konon ditambahkan tanpa pengumuman atau penjelasan apa pun kepada karyawan yang menjelaskan perpindahan tersebut.

Melansir New York Post di Jakarta, Rabu (7/12/22) Forbes mengatakan kamar-kamar itu memiliki tempat tidur yang mengingatkan pada kamar hotel yang menyedihkan. Bahkan menampilkan kasur yang belum dirapikan, tirai kusam, dan monitor telepresence ruang konferensi raksasa.

Baca Juga: Elon Musk Bungkam Bill Gates soal Truk Listrik Tak Akan Jadi Kenyataan, Lihat Tesla Hari Ini!

Meskipun tidak jelas berapa banyak tempat istirahat ditambahkan di kantor Twitter di San Francisco, satu sumber mengatakan ada sekitar empat hingga delapan per lantai. Namun, ia menambahkan bahwa tempat tidur itu terlihat nyaman. Satu hal yang dikeluhkan sumber itu adalah bahwa tempat tidur di tempat itu tidak terlihat bagus untuk perusahaan orang terkaya dunia.

Sumber kedua mengatakan kepada Forbes bahwa kamar-kamar tersebut tampaknya sebagian besar kosong sejauh ini, meskipun mereka melihat ada tanda-tanda penggunaan seperti sampah.

Dugaan penambahan kamar tidur adalah tanda terbaru dari upaya Musk untuk merombak budaya kerja di Twitter sejak membeli perusahaan tersebut. Musk sebelumnya memberhentikan kira-kira setengah dari 7.500 tenaga kerja global karyawan Twitter.

Ratusan karyawan lagi dilaporkan pergi setelah Musk memperingatkan bahwa Twitter akan beralih ke jadwal kerja yang "sangat keras" yang mengharuskan larut malam di kantor. Karyawan diharuskan untuk ikut serta memberi tanda setuju dengan pendekatan tersebut jika mereka ingin mempertahankan pekerjaan mereka.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: