Peduli Lingkungan Hidup, CKB Group Tanam 6 Ribu Mangrove di Kawasan Romokalisari Surabaya

Merespons isu perubahan iklim, pengurangan emisi gas rumah kaca, PT ABM Investama Tbk (ABM) melalui anak usahanya di bidang logistik, PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) lakukan penanaman 6 ribu pohon mangrove di Romokalisari Surabaya, Rabu (7/12/2022).

Presiden Direktur PT ABM Investama, Andi Djajanegara, mengatakan kegiatan menanam 6 ribu pohon mangrove di kawasan Romokalisari Surabaya merupakan bagian mendukung pemerintah dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Baca Juga: Hari Menanam Pohon Indonesia, SiCepat Ekspres Tanaman Mangrove di Bantaran Sungai Cisadane

"Saat ini kita sudah kehilangan tanaman mangrove di Indonesia sudah mencapai 700 hektare. Untuk itu, kita harus memperbaiki iklim, hadirnya program ini juga turut menyambut peringatan Hari Mangrove Sedunia yang sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi bersama dalam upaya penyelamatan bumi kita ini," terang Andi Djajanegara.

Lebih lanjut, Andi mengatakan kegiatan ini bukan pertama kali dilakukan. Sebelummnya, pihaknya telah melakukan hal yang sama di daerah Balikpapan, Kalimantan Timur seluas 4 hektare. Sementara di kawasan mangrove di Romokalisari Surabaya mencapai luas lahan 1,5 hektare.

Baca Juga: Tekan Emisi Karbon, SKK Migas-KKKS dan Kementerian LHK Tanam Puluhan Ribu Mangrove

"Seperti yang kita ketahui, mangrove atau populer disebut blue carbon merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki segudang manfaat khususnya dalam menjaga kualitas udara, mencegah erosi dan abrasi, serta sebagai habitat bagi fauna di sekitarnya," ungkap Andi.

Sementara itu, Head of Corporate Support CKB Group, Yushi Triana Ismayudha, menjelaskan kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Cipta Krida Bahari yang turut didukung oleh sinergi entitas bisnis Grup ABM yang beroperasi di kota Balikpapan yaitu PT Sanggar Sarana Bajar (SSB), PT Cipta Krida Bahari (CKB), dan PT Prima Wiguna Parama (PWP) dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya serta 2 komunitas nelayan lokal binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya.