Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meroket Tinggi-Tinggi! Kekayaan Para Taipan dan Konglomerat Indonesia Meroket Hingga Rp2.812 Triliun

Meroket Tinggi-Tinggi! Kekayaan Para Taipan dan Konglomerat Indonesia Meroket Hingga Rp2.812 Triliun Low Tuck Wong. | Kredit Foto: Pasardana.id
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para konglomerat dan orang kaya di Indonesia melihat kekayaan mereka meningkat dalam daftar Forbes tahun 2022. Sebanyak 22 taipan melihat peningkatan kekayaan bersih kolektif mereka naik 11% ke rekor USD180 miliar (Rp2.812 triliun), naik dari USD162 miliar (Rp2.530 triliun) tahun lalu.

Didukung dari harga global yang tinggi untuk ekspor komoditas Indonesia, perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,3% pada tahun 2022, menyusul kenaikan sebesar 3,7% pada tahun 2021.

Namun, momentum tersebut dapat ditahan oleh akselerasi inflasi. Indeks saham acuan Indonesia naik 8% sejak kekayaan terakhir diukur pada 18 November 2022.

Baca Juga: Berharap Tuah Pertemuan Konglomerat Tambang Haji Robert dan Low Tuck Kwong

Melansir Forbes di Jakarta, Kamis (8/12/22) Hartono bersaudara, Budi dan Michael tetap di posisi No. 1 dengan kekayaan USD47,7 miliar (Rp745 triliun), naik USD5,1 miliar (Rp79,6 triliun) dari tahun lalu.

Kekayaan mereka meroket signifikan berkat IPO Global Digital Niaga mereka pada bulan November, induk dari raksasa e-commerce Blibli, yang mengumpulkan Rp8 triliun dalam IPO terbesar kedua di negara ini tahun ini.

Di posisi kedua ada Low Tuck Kwong, pemilik Bayan Resources. Harga batu bara yang tinggi di tengah krisis energi global mendorong Low ke posisi kedua dengan lonjakan kekayaan hampir lima kali lipat menjadi USD12,1 miliar (Rp189 triliun).

Melonjaknya saham Bayan Resources, penambang batu bara terbesar keempat di Indonesia membuatnya menjadi pemenang terbesar tahun ini baik dalam persentase maupun dolar. Kekayaannya naik USD9,55 miliar (Rp149 triliun) dari USD2,55 miliar (Rp39 triliun) tahun lalu.

Sementara itu, Keluarga Widjaja pemilikĀ  konglomerat Sinar Mas merosot ke No. 3, tetapi pemulihan bisnis kertas grup membantu meningkatkan kekayaan mereka sebesar USD1,1 miliar (Rp17,1 triliun) menjadi USD10,8 miliar (Rp168 triliun).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: