Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kremlin: Zelensky Sebenarnya Tahu Cara Setop Konflik Ukraina

Kremlin: Zelensky Sebenarnya Tahu Cara Setop Konflik Ukraina Kredit Foto: Reuters/Ukrainian Presidential Press Service
Warta Ekonomi, Moskow -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tahu bahwa, jika dia menginginkannya, pertempuran antara Moskow dan Kiev dapat berakhir kapan saja, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam panggilan pers pada Kamis (8/12/2022).

“Anda dapat berbicara tentang kapan semua ini akan berakhir sampai wajah Anda membiru,” kata Peskov menanggapi prediksi presiden Ukraina baru-baru ini bahwa konflik bisa berakhir tahun depan.

Baca Juga: Invasi di Ukraina Disamakan Paus Fransiskus dengan Operasi Militer Nazi, Apa Tujuannya?

"Zelensky tahu kapan semua ini bisa berakhir, ini bisa berakhir besok jika diinginkan," tambah juru bicara itu.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan Politico – yang menyebutnya sebagai ‘orang paling berkuasa di Eropa’ – Zelensky menyatakan bahwa Ukraina “akan menjadi yang paling berpengaruh tahun depan, tetapi sudah di masa damai.”

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada  Rabu bahwa operasi militer Moskow di Ukraina dapat menjadi "proses yang panjang" karena mencapai semua tujuan Rusia dapat memakan waktu cukup lama.

Pemimpin Rusia itu juga mengatakan bahwa berbicara tentang waktu operasi khusus atau mencoba menyesuaikannya adalah salah. Dia mencatat bahwa tidak mungkin untuk menetapkan tanggal pasti kapan konflik bisa berakhir karena pertempuran masih intens.

“Kami bekerja dengan tenang, pasukan bergerak, mencapai garis yang ditetapkan sebagai tugas. Semuanya berjalan sesuai rencana,” kata Putin pada bulan Juni lalu.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada akhir Februari, mengutip kegagalan Kiev untuk menerapkan protokol Minsk, di mana wilayah Donetsk dan Lugansk akan diberi status khusus di dalam negara Ukraina.

Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka, yang sejak itu memilih untuk bergabung dengan Rusia bersama wilayah Kherson dan Zaporozhye.

Rusia juga menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia sama sekali tidak beralasan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: