Isu Presiden Jokowi Tiga Periode Kembali Dihembuskan, Pengamat Sebut Ini adalah Tanda Kudeta Konstitusi Makin Jelas
“Dalam acara tersebut sangat kental sekali dengan muatan kampanye, ditambah lagi muncul lagi yale-yale Jokowi 3 periode yang sepertinya Jokowi menikmatinya,” ungkapnya.
“Suasananya benar-benar seperti unjuk kekuatan bahwa dia masih didukung oleh banyak masyarakat untuk bisa berkuasa kembali,” tambahnya.
Achmad juga mengkritik adanya pemikiran bahwa jika banyak calon maka akan terjadi pembengkakkan anggaran. Narasi ini digunakan untuk memperbesar peluang partai-partai penguasa untuk kembali berkuasa.
“Jika alasannya biaya kampanye yang besar maka artinya pemerintah tidak siap dengan demokrasi yang seutuhnya. Biaya pemilu sudah menjadi konsekuensi yang harus ditanggung karena aturan pemilu sudah ditetapkan secara demokratis dalam konstitusi,” katanya.
Jadi mau tidak mau perhelatan pemilu ini menurut Achmad harus diselenggarakan sesuai dengan konstitusi.
Baca Juga: Selain Surya Paloh, Presiden PKS Kemungkinan Juga Absen di Nikahan Kaesang
“Publik harus terus mengawal agar konstitusi negara ini tidak diutak-atik dan disalahgunakan oleh orang-orang yang berambisi untuk terus berkuasa dan menyerap kekayaan negara untuk kepentingan diri dan kelompoknya saja,” jelasnya.
“Upaya-upaya untuk melegitimasi masa berkuasa presiden tiga periode harus terus ditentang karena ini akan membahayakan negara,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty