- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Dinilai Tak Bijaksana Copot Sekda DKI sejak Era Anies, PSI Kritik Keputusan Pj Gubernur Pilihan Jokowi
Keputusan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ternyata juga memantik kritik dari Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta. Keputusan yang dimaksud adalah mencopot Marullah Matali dari posisi Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta.
Heru dianggap tidak bijaksana karena mencopot Marullah yang merupakan anak Betawi. Dalam beberapa periode terakhir, jika tak ada anak Betawi pada kursi Gubernur dan Wakil Gubernur, pejabat keturunan Betawi dipilih sebagai Sekda. Namun, Heru Budi malah mencopot Marullah yang dipilih sejak era Gubernur Anies Baswedan ini.
Anggota DPRD August Hamonangan mengatakan dipilihnya Sekda dari kalangan Betawi bertujuan untuk menampung aspirasi dari warga Betawi.
"Saya memandang kebijakan penggantian Sekda Provinsi (Marullah) tersebut kurang bijaksana, selain tidak mewadahi aspirasi warga DKI khususnya masyarakat Betawi," ujar August saat dikonfirmasi, Jumat (9/12/2022).
Terkait pemilihan Sekda baru, August menyarankan nama-nama yang diusulkan Heru Budi ke Presiden Joko Widodo nanti agar disampaikan lebih dulu ke DPRD DKI. Hal ini disebutnya sesuai pernyataan Heru yang ingin menjalin kerja sama baik dengan legislatif.
"Tentunya kami, fraksi-fraksi (DPRD DKI), berkeinginan melakukan fit and proper test terhadap calon yang diajukan sehingga protes dan kekecewaan masyarakat seperti saat ini tidak terjadi," ucap August.
Selain August, Ketua Umum Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) Abdul Ghoni juga geram dengan keputusan Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono mencopot Marullah Matali dari jabatannya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) DKI. Ia menyebut masyarakat Betawi kecewa dengan Heru.
Ia menyebut dengan mencopot Marullah, berarti Heru tidak menghargai anak Betawi. Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI ini menilai seharusnya Heru tak boleh semena-mena dalam mengambil keputusan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum