Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Dianggap Kacang Lupa Kulit oleh Gerindra, Pengamat Ini Kasih Komentar Menohok

Anies Dianggap Kacang Lupa Kulit oleh Gerindra, Pengamat Ini Kasih Komentar Menohok Anies Baswedan, calon presiden dari Partai Nasdem saat silaturahmi keoada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kantor DPP Demokrat Jakarta, Jumat (7/10/2022). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto menyoroti kader Partai Gerindra Andre Rosiade yang menyebut Anies Baswedan menikung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Andre juga mengaku kecewa dan menilai Anies tak beretika lantaran tidak menemui Prabowo sebelum menerima ajakan Partai NasDem untuk maju dalam Pilpres 2024.

Terkait hal tersebut, Satyo menilai Anies Baswedan sebenarnya tidak salah dalam menerima pencapresan dari Partai NasDem.

“Tidak ada yang salah pencapresan tersebut. Perkara pertarungan Anies dengan Prabowo pada Pilpres 2024 lain soal,” ujar Satyo kepada GenPI.co, Jumat (9/12). Menurut Satyo, Partai Gerindra memang berjasa besar dalam mencalonkan Anies sebagai gubernur DKI Jakarta.

"Meski demikian, hal tersebut memang lumrah dan Partai Gerindra seharusnya bangga karena berjasa besar bagi masyarakat DKI,” tuturnya. Satyo menilai Partai Gerindra sukses menghadirkan perubahan DKI Jakarta lantaran Anies bisa menyelesaikan masa tugasnya dengan baik.

Baca Juga: Wanti-wanti Penerus Jokowi, Bahlil Ibaratkan Capres bak Sopir: Hati-hati Masuk Jurang

Selain itu, Satyo juga menilai masyarakat punya suara untuk menentukan dukungan kepada dua tokoh tersebut dalam Pilpres 2024. “Jadi, tidak ada masalah sepanjang tak ada aturan pilpres yang dilanggar. Semuanya sah dan memiliki peluang yang sama untuk dipilih,” kata dia. Maka dari itu, Satyo menyarankan Andre Rosiade untuk baper alias bawa perasaan melihat Anies Baswedan dicalonkan oleh Partai NasDem.

“Sebab, Anies Baswedan tidak sedang memiliki utang budi dan tidak ada yang perlu dipertaruhkan kepada Partai Gerindra. Pembuktian tersebut ada dalam skema one man one vote,” pungkas Satyo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: