- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Program Salin Swara Badak LNG Kelola Sampah Berbasis Investasi Berkelanjutan
Badak LNG, perusahaan penghasil Liquefied Natural Gas (LNG) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang didirikan 26 November 1974, konsisten dalam menjaga kualitas pengelolaan lingkungan dan implementasi program pengembangan masyarakat secara berkelanjutan sehingga manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. Salah satu program unggulan Badak LNG adalah Sampah Keliling Swadaya Masyarakat atau Salin Swara.
Mohammad Irfan Hidayat, Manajer CSR & Relations Badak LNG, mengatakan program Salin Swara merupakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Badak LNG di bidang pelestarian lingkungan dan ekonomi berbasis pemberdayaan masyarakat. Program ini dirilis pada 19 Juni 2021 sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup dan World Ocean Day.
“Tujuan utama program Salin Swara adalah mengampanyekan pentingnya masyarakat agar peduli permasalahan sampah melalui kegiatan pengurangan, pemilahan, dan pengolahan sampah terpadu,” ujar Irfan di Bontang, Kalimantan Timur, baru-baru ini.
Sampah-sampah rumah tangga dipilah berdasarkan masing-masing kategori sampah. Sampah-sampah ini kemudian dikumpulkan secara kolektif ke bank sampah yang terdapat di beberapa kelurahan yang dikelola oleh komunitas bank sampah melalui skema tabungan. “Manfaat yang didapat masyarakat melalui program ini, yaitu adanya investasi saldo tabungan, tabungan emas, dan premi BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.
Program Salin Swara dengan skema tabungan serta konversi nilai berat ke rupiah hingga konversi berat logam emas menjadi manifestasi rencana jangka panjang untuk peningkatan ekonomi. Pendekatan investasi tersebut diharapkan menjadi stimulus untuk mengelola sampah. Irfan berharap, melalui program Salin Swara, sudut pandang masyarakat dalam menilai sampai yang selama ini dianggap negatif menjadi sesuatu yang positif.
“Tentu saja menjadi harapan kami lewat program Salin Swara, kesejahteraan nelayan di Kota Bontang bisa meningkat, selain kualitas lingkungan laut dan pesisir dapat diperbaiki,” katanya.
Program Salin Swara Badak LNG menyebar di sejumlah kelurahan di Kota Bontang. Di Kelurahan Bontang Lestari, dikembangkan Bank Sampah Selangan Berseri. Ini adalah kelompok masyarakat di Kampung Selangan yang hidup di atas lautan. Di Kelurahan Satimpo berkembang Bank Sampah Ceria.
“Bank Sampah Ceria adalah kelompok masyarakat yang mayoritas ibu-ibu peduli lingkungan,” kata Irfan.
Di Kelurahan Gunung Telihan dikembangkan Bank Sampah Masdarling. Ini adalah kelompok masyarakat yang mengelola wisata berbasis lingkungan pertama di Kota Bontang.
Adapun di Kelurahan Berebas Tengah dikelola Bank Sampah Lembah Berseri. Ini adalah kelompok masyarakat yang dekat dengan pesisir dan buffer zone Badak LNG.
“Ada juga pengembangan Bank Sampah Telihan Recyle di Kelurahan Gunung Telihan yang mengelola dan motor penggerak ekonomi dari pengolahan limbah non-B3 Badak LNG serta Kelompok Tanjung Mamat Fiberglass di Kelurahan Bontang Kuala,” katanya.
Irfan menjelaskan, pada kelompok mitra binaan Telihan Recycle setiap hari mampu memproduksi 100 baling-baling perahu yang diolah dari limbah aluminium perusahaan. Mereka berinovasi mengolah sampah aluminium pembungkus pipa gas (insulation) yang sudah tidak terpakai milik Badak LNG, menjadi baling-baling kapal yang dibutuhkan masyarakat nelayan di Bontang dan Kalimantan Timur.
“Dijual dengan harga Rp15.000 per unit, lebih murah dari harga produk sejenis yang dijual di toko-toko,” kata Irfan.
Menurut Irfan, Telihan Recycle pada awalnya juga menjalankan pengelolaan bank sampah. Mulai tahun ini Badak LNG memberikan dukungan untuk berinovasi menghasilkan produk daur ulang yang mempunyai nilai tambah lebih besar.
Selain memasok kebutuhan bahan baku limbah aluminium, Badak NGL memberikan bantuan alat peleburan dan mendatangkan tenaga ahli teknologi peleburan dari Pulau Jawa untuk memberikan pelatihan kepada anggota Telihan Recycle.
Alfian, Koordinator Lapangan Telihan Recycle, mengatakan dalam memproduksi baling-baling kapal, pihaknya sebagian besar memanfaatkan limbah aluminium dari Badak NGL.
Selain itu, ada juga limbah panci, kampas rem, dan sampah aluminium lainnya dari rumah tangga, bengkel maupun pengepul yang ada di sekitar wilayah Bontang.
“Limbah tersebut dilebur lalu dibentuk menjadi baling-baling kapal atau juga menjadi batangan ingot dengan kemurnian hingga 98%,” katanya.
Pembuatan batangan ingot ini untuk menjaga tingkat kemurnian aluminium serta menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada sampah aluminium. Dari 100 kg sampah alumunium, setelah dilebur didapat ingot dengan bobot sekitar 70 kg. Dari 1 kg ingot bisa untuk memproduksi 4-5 unit baling-baling kapal.
“Selama produksi baling-baling kapal sejak 3-4 bulan lalu, Telihan Recycle mempekerjakan lima pekerja dengan standar gaji UMR sekitar Rp3 jutaan per bulan,” katanya.
Alfian berharap Badak LNG ke depan bisa juga membantu dalam memperluas pemasaran dan promosi produk baling-baling Telihan Recycle.
Dukungan promosi itu diharapkan dapat meningkatkan penjualan baling-baling dan memperluas area penjualan.
Adapun di Bontang Kuala, tambah Irfan, pihaknya memberikan pendampingan pada perajin perahu untuk pembuatan perahu dari limbah polyurethane. Hingga kini ada dua perahu buatan perajin Bontang Kuala yang memanfaatkan limbah polyurethane perusahaan.
Dari informasi nelayan pembuat perahu dari limbah polyurethane, daya tahan perahu lebih kuat 10 kali lipat dibandingkan perahu berbahan kayu.
"Intinya, limbah kami benar-benar terserap 100%,” kata Irfan.
Atas berbagai capaian dari implementasi program inovasi Salin Swara, tak heran bila Badak LNG mendapatkan penghargaan dari Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) pada 21 Juli 2022.
AREA adalah program dari Enterprise Asia, organisasi nonpemerintah yang bekerja dengan pemerintah, LSM, dan organisasi lain untuk mempromosikan daya saing dan pengembangan kewirausahaan yang berkelanjutan, sebagai upaya mengangkat status ekonomi masyarakat di seluruh Asia
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: