Tikung Prabowo Demi NasDem, Siasat Anies Baswedan Disorot Tajam: Wajar, Memang Begitu Modelnya!
Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul buka-bukaan menilai bahwa manuver Anies Baswedan meninggalkan Prabowo Subianto adalah wajar.
Menurutnya hal tersebut merupakan sebuah teknik yang wajar digunakan dalam siasat perpolitikan di Indonesia.
Baca Juga: Perebutan Kursi Jokowi, Elite MUI Jadi Relawan Anies Baswedan: Ini Bisa Ganggu Keharmonisan Umat!
“Apa yang dilakukan Anies itu merupakan siasat poltik dan wajar saja. Memang begitu modelnya,” ujar Adib kepada GenPI.co, Senin (12/12).
Menurutnya, bukan hanya mantan menteri pendidikan tersebut yang dianggap mengkhianati Partai Gerindra.
Hal tersebut, kata Adib, juga sempat dialami Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
“Anggapan soal menikung dan berkhianat kepada Prabowo juga dialami Jokowi karena pernah didukung Partai Gerindra dalam Pilgub DKI Jakarta 2012,” tuturnya.
Baca Juga: Sukses Membuat Loyalis Jokowi Panik, Rahasia Dukungan Anies Baswedan: Hak Identitas Umat Islam...
Adib menilai hal tersebut sempat membuat Partai Gerindra gusar lantaran orang yang didukung justru mengalahkan Prabowo dalam Pilpres 2014.
“Anies juga demikian. Meskipun dirinya sempat mengatakan tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden jika melawan Prabowo,” kata dia.
Baca Juga: Jadi Relawannya Anies Baswedan Menuju Next Jokowi, Elite MUI Disorot Tajam: Dia Sebaiknya Mundur...
Akan tetapi, menurut Adib, hal tersebut sangat wajar mengingat politik di Indonesia masih minim etika dan moral.
Baca Juga: Isu Curi Kampanye, Bawaslu Sudah Kaji Laporan Akan NasDem dan Anies Baswedan: Kami Memberikan...
“Khususnya terkait politik halal, sangat jauh metode seperti itu di Indonesia. Sebab, Indonesia masih menerapkan poltik transaksional,” ujar Adib.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar