Refly Harun Sebut Heru Budi Sengaja Obrak-abrik Karya Anies Baswedan di Jakarta Karena Mandat dari Istana
Heru Budi Hartono selaku PJ Gubernur DKI Jakarta memang tidak dipilih berdasarkan demokrasi atau pemilu. Heru ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian atas persetujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengisi kekosongan di DKI, selama kurang lebih dua tahun.
Hal ini dilakukan sampai DKI Jakarta memiliki pemimpin demokrasi baru melalui pemilihan umum atau pilkada serentak tahun 2024 mendatang.
Melihat bagaimana Heru menjabat, pakar Hukum tata negara, Refly Harun mengatakan tidak sepantasnya Heru mengobrak-abrik karya Gubernur sebelumnya, yaitu Anies Baswedan.
Baca Juga: Anies Dicuekin saat Foto Bareng di Nikahan Kaesang, Warganet: Sungguh Santun Bapak Next Presiden
Diketahui, ia sudah mencopot Dirut MRT Jakarta, Komisaris PT LRT Jakarta, Dirut PT Jakarta Propertindo (Jakpro), hingga Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali.
Teranyar, Heru mengganti tagline Jakarta yang ada di era Anies Baswedan, yakni "Jakarta Kota Kolaborasi" menjadi "Sukses Jakarta Untuk Indonesia".
Refly juga mengingatkan bahwa hanya orang yang dipilih secara demokratis lah yang berhak membuat kebijakan-kebijakan terhadap warga Jakarta.
“Apalagi itu kebijakan yang strategis, sementara yang tidak dipilih secara demokratis itu hanya mengisi kekosongan sementara saja,” jelas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty