Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setuju Kasus Kanjuruhan Diusut Tuntas, PSSI Diminta Dengarkan Aspirasi Suporter

Setuju Kasus Kanjuruhan Diusut Tuntas, PSSI Diminta Dengarkan Aspirasi Suporter Kredit Foto: Pemkab Malang
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat sepak bola tanah air Prof. Djoko Pekik Irianto mendukung sikap suporter Arema FC, Aremania yang melakukan aksi protes terhadap berjalannya Liga I Indonesia. Pasalnya, protes tersebut dilakukan untuk memenuhi rasa keadilan karena belum tuntasnya pengusutan atas kasus Kanjuruhan yang mengorbankan ratusan nyawa suporter Aremania.

“Setuju dituntaskan,” kata Prof. Djoko Pekik lewat pesan tertulisnya, Selasa (13/12).

Mantan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora itu mengatakan, Liga 1 Indonesia bisa dilanjutkan kembali setelah pengusutan kasus tersebut selesai. Artinya, para pihak yang diduga terlibat dalam tragedi memilukan itu juga ikut diproses hukum. 

“Bisa pararel, kasus dituntaskan, liga bisa dimulai dengan syarat tertentu,” ucapnya.

Dijelaskan Prof. Djoko Pekik, suporter sepak bola adalah jantungnya sepak bola, oleh sebab itu PSSI selaku penanggung jawab utama harus memenuhi dan menuntaskan semua masalah yang dihadapi atau diminta suporter. 

“Benar, juga mengacu pada pasal 55 UU No 11 Tahun 2022,” jelasnya. 

Atas dasar itu, Prof. Djoko Pekik memastikan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI adalah jalan terbaik dalam memperbaiki sepak bola Indonesia ke depan. “KLB menjadi Solusi,” ungkapnya.

Senada dengan itu, mantan pemain Persikota Tangerang Rikky Daulay juga mendukung aksi protes yang dilakukan oleh Aremania atas pengusutan tragedi Kanjuruhan Malang, yang sampai saat ini para pihak-pihak yang diduga terlibat dalam kejadian itu belum semua ditetapkan sebagai tersangka. 

“Sepakat, bahkan kalau bisa, peristiwa ini dijadikan bahan koreksi untuk PSSI, Panpel dan pihak keamanan serta suporternya,” tegasnya.

Rikky Daulay menyarankan agar PSSI dan Panitia Pelaksana (Panpel) Liga I di Indonesia mengoreksi kembali penyelenggaraan pertandingan, agar kejadian-kejadian seperti di Kanjuruhan Malang tidak terulang kembali. 

“PSSI dan Panpel perlu melakukan koreksi mendetail tentang penyelenggaraan pertandingan, begitu juga pihak keamanan seharusnya memiliki strategi mitigasi dalam mengamankan pertandingan,” ungkapnya.

“Sedangkan suporter juga harus lebih dewasa juga, jangan juga fanatismenya itu merugikan orang lain,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: