Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lihat Konsep Konten, Heru Budi Hartono Kembali Dibandingkan Sama Anies Baswedan: Semenjak Ganti...

Lihat Konsep Konten, Heru Budi Hartono Kembali Dibandingkan Sama Anies Baswedan: Semenjak Ganti... Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) berjabat tangan dengan Kasetpres Heru Budi Hartono (kanan) usai melakukan pertemuan di Balai Kota Jakarta, Rabu (12/10/2022). Heru Budi Hartono terpilih menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan yang akan mengakhiri jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Minggu (16/10/2022). | Kredit Foto: Firdaus Winanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

PJ Gubernur Heru Budi Hartono kembali mendapatkan sorotan tajam terkait dengan sejumlah manuvernya saat menjabat di DKI Jakarta.

Kali ini yang menjadi sorotan adalah konsep konten yang dimiliki kanal Youtube milik Pemprov DKI Jakarta.

Baca Juga: Tak Bisa Telusuri Sumber Dana Safari NasDem dan Anies Baswedan, Bawaslu: Kami Sulit Menerobos...

Sejumlah netizen membandingkan hal tersebut dengan konsep konten saat Anies Baswedan masih menjabat sebagai gubernur.

"Channel Youtube DKI Jakarta, ketika Anies menjabat vs Plt Heru menjabat," cuit akun @PolJokesID.

"Kenapa ya channel Youtube DKI Jakarta semenjak ganti gubernur baru malah jadi kayak branding gubernurnya daripada branding Jakartanya?" tanya seorang netizen melalui akun base @tanyakanrl.

Dalam lampiran tangkapan layar konten Youtube DKI Jakarta, terlihat beberapa konten di era Anies Baswedan lebih banyak membahas soal infrastruktur yang ada di Jakarta serta kisah-kisah warganya.

Sementara itu, di era Heru Budi saat ini lebih banyak menunjukkan momen-momen seremonial yang dihadiri PJ Gubernur tersebut lengkap dengan thumbnail wajahnya.

Baca Juga: Kursinya Jokowi Jauh, Safari Anies Baswedan Tak Perlu Kena Penjegalan: Tiketnya Saja Gak Lengkap...

Perbedaan ini pun menarik perhatian netizen. Tak sedikit yang menilai bahwa konten Youtube DKI Jakarta ini mengalami kemunduran kualitas. Ada pula yang menuding bahwa momen ini dimanfaatkan betul oleh Heru Budi mem-branding dirinya.

"Dih, kemunduran. Jadi daily vlog, tipikal pejabat lawas minim wawasan dan kinerja," komentar warga Twitter.

"Perbedaan sudut pandang aja sih ini, tergantung di kubu mana. Intinya sama-sama hasil kerja yang dinampakkan. Pj walaupun narsis tapi semua konten tentang kerja beliau, updatenya juga cepet banget. Kalau ngomong downgrade enggak juga sih, program pak heru lumayan kok, normalisasi dikebut juga," seorang warganet mendebat.

Baca Juga: Ungkit Dana Safari, Elite Megawati Sorot Tajam Manuver Anies Baswedan: Ini Berarti Panitianya...

"Ya menurut gue ya. Dia memang harus melakukan itu, karena dia berbeda sangat dengan Anies yang dipilih melalui sistem demokrasi Pilkada. Semua orang tau Anies, bahkan orang daerah, tapi tak banyak yg mengenal Heru. Mau ga mau harus branding diri, persiapan pilkada 2024," timpal warganet lain.

Sejak digantikan PJ Gubernur Heru Budi Hartono, ada beberapa kebijakan Anies Baswedan yang diputuskan tak lagi berlanjut.

Beberapa kebijakan yang dibuat saat kepemimpinan Anies dinilai belum efektif dan beberapa dialihkan untuk aspek aspek tertentu.

Kebijakan warisan Anies yang tak dilanjutkan Heru Budi tersebut antara lain soal anggaran Rp38 miliar untuk pengadaan jalur sepeda yang diputuskan Heru Budi tak dilanjutkan.

Kemudian, Heru Budi juga memilih tak melanjutkan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta. Menurut Heru, TGUPP memiliki anggaran terlalu besar dan belum tentu bisa optimal secara etika kerja.

Baca Juga: Mulai Hilangkan Jejak Anies Baswedan di DKI Jakarta, Refly Harun Sebut Heru Nggak Sopan: Yang Dipilih Rakyat Itu Anies!

Heru Budi juga memutuskan untuk melakukan penghijauan Monas. Seperti diketahui, hal yang cukup menonjol saat kepemimpinan Anies adalah banyaknya pohon di sekitaran Monumen Nasional (Monas) yang ditebang dengan tujuan revitalisasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: