Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri BUMN Erick Thohir Sabet Anugerah Menteri Terbaik

Menteri BUMN Erick Thohir Sabet Anugerah Menteri Terbaik Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir didaulat sebagai Minister of the Year oleh CNBC Indonesia. Erick dinilai berhasil melakukan gebrakan reformasi dan transformasi di tubuh BUMN menjadi semakin profesional, transparan, dan akuntabel. 

Head of Research Jarvis Asset Management, Andri Ngaserin menilai penobatan Menteri Erick ini adalah suatu yang pantas diberikan kepadanya. Ini disebabkan kinerja dan pembenahan yang dilakukan Menteri Erick selama ini.

Bahkan di saat pandemi Covid19 dan perlambatan ekonomi Nasional yang saat ini terjadi akibat dampak melambatnya perekonomian dunia, Menteri Erick berhasil mempertahankan kinerja BUMN Bahkan beberapa BUMN justru membukukan keuntungan.

"Selama beliau memimpin BUMN, kinerjanya sudah terbukti. Belau berhasil melakukan koordinasi dengan dengan kementerian lain untuk menyelamatkan BUMN yang terpuruk akibat tekanan pandemi Covid19 dan missed management yang dilakukan oleh management sebelumnya,"ucap Andri.

Pembentukan holding utra mikro yang dilontarkan Menteri Erick dinilai Andri mampu membuat kinerja BRI semakin kinclong. Setelah Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) dimasukan dalam holding utra mikro, kinerja keuangan BRI semakin baik. Jika kinerja tak baik, menurut Andri harga saham BRI tak mungkin naik terus. Dengan bukti tersebut lanjut Andri, Menteri Erick sudah menunjukan bukti nyata hasil kerja yang sangat positif.

Contoh bukti nyata Menteri Erick dalam melakukan restrukturisasi BUMN juga dapat dilihat dari Semen Indonesia. Semen Indonesia yang selama pandemi Covid19 mengalami tekanan yang sangat besar, namun kini kinerjanya sudah kembali membaik. Contohnya saja Semen Indonesia. Pada saat pandemi Covid19, kinerja Semen Indonesia masih di bawah Indocement. Namun kini kinerja keuangan Semen Indonesia sudah melampaui Indocement. 

"Pasca transformasi yang dilakukan oleh beliau, beberapa management BUMN mengalami perubahan yang sangat signifikan. Sepertinya Menteri Erick sudah berhasil menularkan pemikirannya untuk menjadikan BUMN lebih profesional dan profitabel. Sehingga sampai saat ini kinerja yang telah dilakukan Menteri Erick sudah menunjukan hasil yang sangat baik. Sehingga kinerja yang baik dari menteri Erick sudah menjadi fakta,"ungkap Andri.

Andri juga menilai BUMN karya yang selama pandemi Covid19 mengalami tekanan keuangan, kini di bawah komando Menteri Erick berangsur sudah menunjukan perbaikan. Meski kinerjanya  belum positif, namun arah perbaikan BUMN karya dikatakan Andri sudah mulai menunjukan hasil.

Pemikiran Menteri Ercik untuk mendorong Pertamina Geothermal untuk IPO, dinilai Andri akan memberikan dampak yang positif terhadap BUMN sektor energi. Dengan mendapatkan dana dari IPO, lanjut Andri akan membuat BUMN tidak tergantung lagi pendanaannya dari APBN.

"Langkah IPO Pertamina Geothermal ini mirip dengan yang dilakukan Pemerintah Saudi Arabia ke Saudi Aramco. Dengan IPO Pertamina Geothermal akan membuat GCG BUMN menjadi lebih baik. Sebab pertanggungjawabannya tak hanya ke Negara tetapi kepada investor publik,"ungkap Andri.

Menteri Erick juga dinilai Andri berhasil membuat sinergi antar BUMN dan sinergi BUMN dengan swasta terjadi. Sebelum Erick menduduki jabatan sebagai menteri BUMN, Andri melihat BUMN hanya memikirkan ego sektoralnya masing-masing. Namun ketika Menteri Erick memimpin Kementrian BUMN, kolaborasi antar BUMN dan kolaborasi BUMN dengan swasta nasional maupun UMKM lebih banyak digalakkan. Kolaborasi ini akan membuat perekonomian Indonesia semakin baik.

Menteri Ercik juga mendorong transformasi digital di PT Telkom. Dengan transformasi digital di Telkom, membuat pendapatan BUMN telekomunikasi mampu bertahan ditengah tekanan ekonomi global. Bahkan saat ini market share anak usaha Telkom yaitu Telkomsel dinilai Andri masih dapat bertahan menjadi yang terbesar di Indonesia.

"Disaat perekonomian melambat, Telkom masih mampu membukukan pendapatan yang positif. EBITDA Telkom juga masih positif. Memang bukan yang fantastik namun jika dibandingkan dengan XL dan Indosat, kinerja Telkom masih jauh lebih baik,"pungkas Andri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: