Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usai Panggil Pegawai Kemenkeu Iblis dan Setan, Rocky Gerung Sebut Bupati Meranti Harusnya Dapat Penghargaan Kolonel

Usai Panggil Pegawai Kemenkeu Iblis dan Setan, Rocky Gerung Sebut Bupati Meranti Harusnya Dapat Penghargaan Kolonel Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nama Bupati Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, H Muhammad Adil ramai diperbincangkan usai dirinya menyebut pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) adalah iblis atau setan.

Kata-kata kemarahan itu terucap ketika Adil menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Optimalisasi Pendapatan Daerah di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Kamis (8/12/2022) yang disiarkan di channel YouTube Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri.

Adil merasa wilayahnya diperlakukan tidak adil lantaran kebijakan pembagian dana bagi hasil (DBH) pengeboran minyak. Kabupaten Kepulauan Meranti termasuk penyuplai minyak, namun penerimaan DBH malah menurun. 

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi dan Keluarganya Tega, Berpesta di Tengah Penderitaan Korban Kanjuruhan Hingga Gempa Cianjur

Padahal, menurut Adil, sejak terjadi perang antara Rusia melawan Ukraina, harga minyak dunia melonjak sampai di atas 100 dolar AS per barel dari sebelumnya dengan proyeksi 70 dolar AS per barel.

Menanggapi pernyataan Adil, Rocky Gerung malah setuju dengan sikap marahnya bupati tersebut. Bahkan seharusnya menurut akademisi dan pengamat politik tersebut, Adil harusnya mendapatkan tanda jasa. 

Sebelumnya, Rocky membicarakan mengenai  Deddy Corbuzier yang mendapat penghargaan Letkol Tituler dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

“Ya selamat aja pada saudara Deddy Corbuzier dapat dapat pangkat letkol, tapi supaya adil mesti ada pangkat Kolonel pada Bupati Meranti karena dia lebih memimpin kan,” kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: