Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selama Libur Nataru Kemenhub Larang Truk dan Angkutan Barang Melintas di Beberapa Tol Ini, Simak!

Selama Libur Nataru Kemenhub Larang Truk dan Angkutan Barang Melintas di Beberapa Tol Ini, Simak! Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Hendro Sugiatno, menyatakan pada masa libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) akan dilakukan pengaturan lalu lintas pada ruas jalan tol dan nontol. Kemenhub akan melarang angkutan berat dan barang untuk melintas di ruas tol.

"Adapun angkutan barang yang terkena pembatasan yaitu kendaraan dengan Jumlah Berat Yang Diizinkan (JBI) lebih dari 14.000 kilogram, mobil barang dengan 3 sumbu atau lebih, kereta tempelan atau kereta gandengan, pengangkut bahan galian (tanah, pasir, batu), pengangkut bahan tambang, serta pengangkut bahan bangunan (besi, semen dan kayu)," kata Hendro dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/12/2022).

Baca Juga: Kemenhub Ajak Masyarakat Pahami Pentingnya Aspek Keselamatan Pelayaran Melalui Edukasi Dini Pembinaan Olahraga

Pembatasan ini dilakukan pada ruas jalan tol diberlakukan pada Tahap Pertama Libur Natal Tahun 2022, pada Arus Mudik yaitu mulai Kamis, 22 Desember 2022 pukul 12.00 s.d. Sabtu, 24 Desember 2022 pukul 24.00 waktu setempat. Sementara arus balik pada Minggu, 25 Desember 2022 pukul 12.00 s.d. Senin, 26 Desember 2022 pukul 08.00 waktu setempat.

"Kemudian Tahap Kedua Libur Tahun Baru 2023, berlaku pada Arus Mudik yaitu mulai Jumat, 30 Desember 2022 pukul 00.00 s.d. hari Sabtu, 31 Desember 2022 pukul 12.00 waktu setempat. Selanjutnya pada Arus Balik mulai Minggu, 1 Januari 2023 pukul 12.00 s.d. hari Senin, 2 Januari 2023 pukul 08.00 waktu setempat," katanya.

Adapun, ruas jalan tol yang masuk pembatasan terdiri dari:

Baca Juga: Ada Lonjakan Arus Kendaraan Libur Nataru Tahun Ini, Menhub Prediksi 44,1 Juta Orang Bepergian!

1. Lampung dan Sumatera Selatan: Bakauheni – Palembang.

2. Jakarta dan Banten: Jakarta – Tangerang – Merak.

3. DKI Jakarta:

   a. Prof. DR. Ir. Sedyatmo; dan

   b. Jakarta Outer Ring Road (JORR).

4. Jakarta dan Jawa Barat:

   a. Jakarta – Cikampek;

   b. Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong.

5. Jawa Barat:

   a. Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi;

   b. Cikampek – Palimanan;

   c. Palimanan – Kanci.

6. Jawa Barat dan Jawa Tengah: Kanci – Pejagan.

7. Jawa Tengah:

   a. Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang;

   b. Krapyak - Jatingaleh, Semarang;

   c. Jatingaleh - Srondol, Semarang;

   d. Jatingaleh - Muktiharjo, Semarang; dan

   e. Semarang – Solo.

8. Jawa Tengah dan Jawa Timur: Solo – Ngawi.

9. Jawa Timur:

   a. Ngawi-Kertosono;

   b. Mojokerto – Surabaya;

   c. Surabaya – Gempol;

   d. Surabaya – Gresik;

   e. Gempol – Pandaan;

   f. Gempol – Pasuruan;

   g. Pasuruan – Probolinggo; dan

   h. Pandaan – Malang

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: