Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ruhut Bawa Lagi Narasi Radikalisme Buat Sindir Anies, NasDem: Gantilah Narasi Kampanyenya

Ruhut Bawa Lagi Narasi Radikalisme Buat Sindir Anies, NasDem: Gantilah Narasi Kampanyenya Kredit Foto: Instagram/Willy Aditya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPP NasDem Willy Aditya buka suara soal sindiran politikus PDIP Ruhut Sitompul terhadap Anies Baswedan. Ruhut kembali membawa narasi bahaya menjamurnya radikalisme bila Indonesia dipimpin oleh Anies.

Menanggapi itu, Willy mengatakan pernyataan Ruhut hanya prejudice tak berdasar yang dipicu oleh semangat kebencian saja. Dia juga menganggap sikap Ruhut sebagai praktik kampanye yang telah usang.

"Isu lama terus direproduksi seolah publik akan aware. Generasi bangsa ini terus tumbuh dan belajar, tidak akan gampang dipengaruhi oleh hal-hal semacam itu," kata Willy kepada Warta Ekonomi, Kamis (15/12/2022).

Baca Juga: Anak Buah Prabowo Mohon Pasang Kuping Baik-baik, Pengamat Sebut Anies Baswedan Tidak Akan Mengungkit Jasanya untuk Partai Gerindra!

"Jadi, saran saya, Bang Ruhut dkk gantilah narasi kampanyenya," imbuh dia.

Lebih lanjut, Willy menilai tuhudan Ruhut tak teruji kebenarannya, baik selama Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta maupun setelahnya. Politikus NasDem itu menyinggung Anies baru-baru ini hadir dalam peringatan Natal rakyat Papua. Dia mengklaim fakta ini mematahkan tuduhan-tuduhan yang dilontarkan Ruhut.

"Alih-alih membangun kesadaran kebangsaan, praktik semacam itu justru menjadi bagian dari memelihara perpecahan," ujar Willy.

Dia menambahkan majunya anies sebagai capres 2024 laku konstitusional dan segala prosedur serta syaratnya telah dipenuhi. "Sama seperti nama-nama lain yg potensial menjadi capres."

Dia berharap Ruhut akan berhenti menggaungkan tuduhan dan prejudice tak berdasar. Selain itu, dia berpendapat bahasa-bahasa yang digunakan Ruhut hanyalah ilusi yang akan menghidupkan delusi.

"Jangan didik rakyat kita dengan alam kesadaran ala satrio piningit, seolah seseorang akan dengan mudah menjadikan bangsa ini menjadi begini dan begitu. Ini negara demokrasi. Elemen dan faktornya tidak tunggal," ungkap Willy.

"Ketimbang terus menerus mereproduksi narasi semacam itu, akan lebih baik narasinya seputar gagasan. Sesuatu yg akan membuat bangsa ini semakin cerdas, sesuatu yg akan membawa politik kita menjadi semakin berkualitas," tutup Willy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: