Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Hanya Seremonial, Kemitraan ASEAN-UE Harus Bisa Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Tak Hanya Seremonial, Kemitraan ASEAN-UE Harus Bisa Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional Kredit Foto: Ist

Jadi Jembatan

Saat perekonomian global tengah dilanda krisis multidimensional, perekonomian kawasan Asia Tenggara diproyeksikan masih akan tetap stabil dan tangguh menghadapi berbagai tantangan global.

Hal ini selaras dengan proyeksi International Monetary Fund (IMF) yang menyatakan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara akan mencapai 4,3% di tahun depan. Tidak terkecuali Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan kinerja yang mengesankan, di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal III-2022 telah melampaui pertumbuhan di periode sebelum masa pandemi di tahun 2019, dengan capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,72 persen,"

"Kami memperkirakan pertumbuhan akan mencapai hingga 5,3 persen,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mewakili Presiden RI dalam sambutan kunci di the 10th ASEAN-EU Business Forum di Brussels, Selasa (13/12) lalu.

Sementra itu, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Sugiyono Madelan Ibrahim mengungkapkan Indonesia akan mampu memainkan peran besar sebagai Ketua ASEAN pada 2023.

Sugiyono memprediksi Indonesia mampu menjadi jembatan dalam bidang perekonomian antara Asean dan Uni Eropa.

"Biasanya itu berperan positif," terang ekonom dari Universitas Mercu Buana itu.

Menurutnya, kondisi ekonomi Asean yang masih stabil akan sangat membantu meperlancar kerja sama dengan Uni Eropa. Belum lagi, kondisi Uni Eropa yang kini menghadapi kriris energi akibat perang Rusia-Ukraina.

"Negara-negara lain di Asean pun mendapat manfaat dari itu. Apalagi ketika sekarang ini pada tahun depan perkiraan ekonomi dunia melemah. Di Asia Tenggara kan tidak, termasuk utamanya Indonesia," ujarnya.

Selain itu, Indonesia juga dinilai punya pengalaman sebagai Ketua Asean dan menjalin hubungan bilateral dengan Uni Eropa. Sebagai contoh, Indonesia mampu menghadapi persoalan menyangkut ekspor CPO yang dinilai Uni Eropa tidak menganut prinsip berkelanjutan.

"Saya yakin seperti itu. Memang Indonesia sangat berpengalaman dalam hal itu, sebagai Ketua Asean," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: