Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produksi Gula dan Tebu Jawa Timur Sumbang 49,55% Nasional

Produksi Gula dan Tebu Jawa Timur Sumbang 49,55% Nasional Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan berdasarkan data Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2022, produksi gula di Jatim mencapai 1.192.034 ton atau setara 49,55% dari total produksi gula nasional yang berada diangka 2.405.907 ton.

Sementara produksi tebu Jawa Timur sepanjang 2022 tercatat 17.362.620 ton atau sekitar 47,65% dari total produksi nasional. Khofifah mengungkapkan produksi tebu Jatim sepanjang 2022 juga mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada 2021, lanjut Khofifah produksi tebu Jatim tercatat masih 14.767.763 ton atau 47,63% dari total produksi tebu nasional dan menghasilkan gula sebesar 1.087.415 ton.

“Produksi tebu tertinggi di Jatim pada 2022 ada di Malang sebanyak 3.102.260 ton. Kedua Kabupaten Lumajang sebanyak 2.225.963 ton dan ketiga Kabupaten Jombang sebanyak 1.217.931 ton,”Kata Khofifah.

Khofifah berharap peningkatan produksi dapat menjadikan Jawa Timur sebagai barometer gula nasional sekaligus mempercepat harapan Indonesia mewujudkan swasembada gula.

Mantan Menteri sosial itu pun berpesan agar para petani tebu memanfaatkan  transformasi digital dalam proses pengolahan tebu hingga menjadi gula. Ia mengatakan dengan menggunakan sistem digital, kualitas juga akan ikut meningkat serta lebih produktif dan efisien.

“Sehingga dapat termonitor mulai dari mencari bibit yang baik, lalu proses panen termasuk transparansi kadar redemen gula," jelas Khofifah.

Khofifah juga mengingatkan agar para petani terus merawat komunikasi dan koordinasi  dengan beberapa instansi yang memiliki pusat penelitian, dalam hal untuk mengasilkan kualitas bibit tebu agar menghasilkan kadar rendemen yang baik.

Baca Juga: Harga Tandan Buah Segar Petani Sawit Turun Menjadi Rp2.702,95 per Kilogram

Menurutnya, jika berasal dari bibit yang baik, dan memiliki kualitas baik serta bongkar ratunnya terukur, maka tingkat rendemennya juga akan baik.

"95% petani tebu di Jatim adalah petani rakyat. Petani rakyat  bisa menjadi pengusaha di bidang bahan baku pergulaan. Untuk itu koordinasi dan sinkronisasi baik dari para petani tebu rakyat, APTRI, pabrik gula maupun PTPN ini harus terkonsolidasi dengan baik," ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: