Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PSI Terus Menerus Ditinggal Kader Pentingnya, Akibat Ulah Giring Ganesha Cs yang Cuma 'Ngurusin' Anies Baswedan? Simak!

PSI Terus Menerus Ditinggal Kader Pentingnya, Akibat Ulah Giring Ganesha Cs yang Cuma 'Ngurusin' Anies Baswedan? Simak! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Refly Harun turut berkomentar terkait keluarnya Rian Ernest dari Partai Solidaritas (PSI). Refly mengaku heran dengan PSI yang terkesan dari DPP sampai daerah hanya sibuk “ngurusin” Anies Baswedan.

“Saya heran, kok ada partai yang kerjanya cuma menjelekkan Anies Baswedan,” ujarnya melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Kamis (15/12/22).

“Kalau gitu sih tidak usah bikin partai, cukup buzzer saja,” tambahnya.

Baca Juga: Tukang Becak Ambil Sembako di Acara Relawan Ganjar Pranowo Tapi Malah Blak-blakan Dukung Anies Baswedan, Refly Harun Ngakak: Ini Pelajaran!

Baca Juga: Kecurigaan Gatot Nurmantyo Nggak Main-main Soal Jokowi Tiga Periode: Ada Orang Dekat Presiden yang Jadi Pengkhianat!

Sebagaimana diketahui, PSI sangat terkenal sebagai partai “penyerang” Anies Baswedan. Beberapa momen “melegenda” terlahir dari sikap PSI ke Anies Baswedan, sebut saja saat Ketua Umum mereka yakni Giring Ganesha yang sampai mendatangi lokasi sirkuit Formula E yang belum dibangun tetapi sampai di sana kakinya jeblos ke lumpur.

Sikap PSI yang selalu disebut sebagai partai Anak Muda ini juga Refly pertanyakan. Alih-alih memiliki idelaisme kuat dan kritisisme pada kekuasaan, PSI menurut Refly malah jadi corong kekuasan Jokowi.

“Terkesan PSI hanya partai tunggangan kekuasaan, padahal dia partai anak muda,” ucapnya.

Atas dasar itu, Refly menilai keputusan hengkang dari PSI adalah langkah yang tepat jika memang masih mempunyai idealisme dan semangat partai anak muda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: