Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Tengah Perekonomian yang Lesu, Miliarder Ini Malah Investasi di Kapal Selam, Lho Kok?

Di Tengah Perekonomian yang Lesu, Miliarder Ini Malah Investasi di Kapal Selam, Lho Kok? Kredit Foto: REUTERS/Brian Snyder
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah prospek pasar keuangan yang lesu, bahkan di tahun-tahun mendatang, pendiri Bridgewater Ray Dalio justru berinvestasi di sebuah perusahaan yang membuat kapal selam untuk orang super kaya.

Menurut Financial Times, investor miliarder bersama pembuat film Hollywood James Cameron ini telah mengambil saham ekuitas di Triton Submarines yang berbasis di Florida.

"Jika Anda hanya naik kapal pesiar di tempat yang mewah, itu hal biasa. Jika sebaliknya Anda berada di kapal dan menyelam menjelajah, pertama-tama perjalanan akan menjadi lebih baik dan juga mendorong penjelajahan," kata Dalio, mengutip Market Insider di Jakarta, Jumat (16/12/22)

Didirikan pada tahun 2007 oleh Patrick Lahey dan Bruce Jones, Triton menjual kapal selamnya dengan harga setinggi USD40 juta (Rp418 miliar).

Baca Juga: Miliarder Investor Ray Dalio: Pengaruh Zona Euro Telah Memudar di Panggung Dunia

Dalio tidak mengungkapkan perincian keuangan dari kesepakatan itu, seperti jumlah yang diinvestasikan di perusahaan, tetapi ia mencatat dirinya dan Cameron adalah pemilik bersama perusahaan.

Investasi dalam pembuat kapal selam ini tidak mengherankan mengingat minat Dalio dalam eksplorasi laut. Pada tahun 2019, dia mengatakan bahwa eksplorasi bawah air jauh lebih menarik dan penting daripada eksplorasi ruang angkasa, saat wawancara di kapal selam tiga orang pribadinya.

Padahal sebelumnya, Dalio di pasar keuangan melihat pengembalian negatif atau buruk selama lima tahun ke depan.

Investor telah kecewa atas saham AS tahun ini karena Federal Reserve meningkatkan perjuangannya melawan inflasi tinggi selama 40 tahun dengan menaikkan suku bunga secara tajam. Pengetatan moneter yang agresif menyebabkan indeks saham AS S&P 500 tergelincir ke wilayah bear market awal tahun ini, dan banyak investor sekarang memperkirakan ekonomi terbesar dunia itu akan memasuki resesi tahun depan.

Dalio sebelumnya memperkirakan bahwa saham bisa anjlok 20% jika Fed menaikkan suku bunga melewati 4,5%. Suku bunga acuan bank sentral saat ini antara 3,75% dan 4%, naik 375 basis poin tahun ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: