Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian ESDM: Program REBED Bisa Jadi Kesempatan untuk Startup Berkarya

Kementerian ESDM: Program REBED Bisa Jadi Kesempatan untuk Startup Berkarya Kredit Foto: Kementerian ESDM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Ketenagalistrikan Sripeni Inten Cahyani mengatakan Program Renewable Energy Based on Economic Development (REBED) adalah kesempatan untuk pengembangan start-up energi bersih. 

Menurutnya, itu merupakan salah satu kesempatan start-up untuk berkarya di sektor energi bersih adalah dengan memanfaatkan sumber energi lokal untuk mengakselerasi 100 persen rasio elektrifikasi dan pengembangan ekonomi pada daerah 3T.

"Kolaborasi antara usaha kecil, BUMD, dan perusahaan swasta menjadi model baru dengan risiko yang rendah dan terjangkau untuk investasi menengah," ujar Inten dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (16/12/2022). 

Baca Juga: Kementerian ESDM dan TNI Tanda Tangani Nota Kesepahaman soal Sektor ESDM

Inten menyebut, program REBED memiliki tujuan untuk meningkatkan akses kelistrikan pada daerah terpencil, mencapai 100 persen rasio elektrifikasi, dan meningkatkan pengembangan ekonomi lokal, dengan menyediakan akses kelistrikan pada daerah belum berlistrik.

"Tujuan yang ingin dicapai dari program REBED antara lain menyediakan akses listrik pada daerah yang belum berlistrik, solusi bagi program LTSHE berganti menjadi inovasi baru, juga untuk mendukung program Tabung Listrik (SPEL/APDAL)," ujarnya. 

Lanjutnya, ia berharap dengan adanya kebangkitan start-up energi bersih dapat mendorong mobilisasi untuk mencapai tujuan jangka panjang yaitu Net Zero Emission (NZE).

"Baik dari sektor swasta maupun publik, dan berkolaborasi menjadi blended finance," ujarnya. 

Inten menilai bahwa pengembangan ekosistem start-up energi bersih membutuhkan kolaborasi pentahelix dari pemerintah, bisnis dan industri, akademisi, organisasi masyarakat sipil, dan media massa.

Dukungan yang dapat diberikan untuk mengakselerasi tumbuhnya start-up energi bersih, antara lain menyediakan asistensi teknis dan finansial, mempertajam keahlian dan kapasitas pada teknologi energi baru, serta meningkatkan kesiapan teknologi dan komersialisasi teknologi energi baru.

"Selain itu, dibutuhkan pula pengembangan teknologi, bisnis, dan pasar, untuk meningkatkan kompetisi dan penyebaran energi baru. Dan yang terakhir adalah memberdayakan gender dan komunitas rentan pada masa krisis dan transisi, melalui keberlanjutan, sehingga kita tidak akan meninggalkan siapa pun," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: